세븐틴 (17)

358 53 43
                                    

"Aku pasang penyadap dan juga kamera kecil ini pada anting yang akan kau kenakan. Kami akan mengawasimu dari van ini. Mengerti?"

"Aku mengerti samchon."

Jiyong diam sepanjang Hyun Suk dan lainnya mem-briefing Seungri apa yang harus dia lakukan nanti di dalam. Pikirannya sudah tidak karuan sejak dia mengiyakan keputusan untuk mengirim lagi kekasihnya masuk Black Rose.

"Hyung, bicaralah."

Jiyong hanya memandangi dua retina coklat gelap milik Seungri dalam. Tangannya yang digenggam kekasihnya itu nyatanya tidak juga meredakan rasa khawatir pada hatinya.

"Baby, dengarkan aku! Aku tidak bisa melindungimu di dalam sana. Sebisa mungkin jangan meminum apapun yang diberikan Seo Jun padamu. Jika kau sudah tidak sanggup lagi di dalam sana, berteriaklah dan segera lari keluar. Jangan biarkan siapapun menyen-"

Bibirnya terbungkam ciuman Seungri. Jiyong hanya bisa memasrah saat kedua bibir mereka menyatu. Tak peduli siapa yang sedang memperhatikan mereka. Hingga Seungri melepas ciuman mereka.

"Aku tahu hyung. Sudah puluhan kali kau mengatakannya. Tenanglah, eoh."

"Kau tahu seberapa besar rasa khawatirku?"

"Sebesar rasa cintamu untukku. Itu yang aku tahu."

"Sudah-sudah, nanti saja pacarannya jika sudah dapatkan pelakunya."

Obrolan mesra mereka terpotong oleh Hyun Suk selaku pemimpin operasi yang bisa dibilang tidak resmi. Karena mereka melakukannya tanpa mendapat ijin dari atasan Hyun Suk.

Dengan berat hati Jiyong melepas kekasihnya masuk ke dalam Black Rose. Dengan pakaian kemeja hitam tipis menerawang, satu kancing atas dibiarkan terbuka. Dengan celana panjang sedikit ketat hingga menonjolkan lekukan bokongnya yang sintal. Dari dalam van, Jiyong mengamati bagaimana mata lapar para serigala siap menerkam kekasihnya jika dia lengah sedikit saja. Sejujurnya, Jiyong tidak suka ini. Dadanya berasa sesak sekali sekarang. Melihat bagaimana tangan-tangan kotor sengaja menyentuh Seungri. Jika saja bukan Yongbae yang menahan kepalan tangan Jiyong, mungkin dia sudah menerobos masuk.

"Tenanglah, dia aman."

Jiyong tak pedulikan omongan Yongbae. Yang dia tahu hatinya terbakar, ingin mematahkan tangan-tangan yang sudah menyentuh Seungri.

•The Man With The Angel Tattoo•

"Wow, lihat siapa yang pulang sekarang. Lee Seungri, adik tersayangku."

Seo Jun langsung memeluk Seungri begitu dia masuk salah satu ruangan yang ada di klub malam miliknya sendiri. Seungri hanya berdiri terpaku, tak mau membalas pelukan sang kakak.

"Apa yang membuatmu kembali, hm? Sudah lelah kabur? Atau kau butuh uang? Ah, aku tahu! Kau pasti dicampakan oleh siapa itu yang menolongmu?"

Seo Jun menaruh dua jarinya di dagu seperti orang berpikir. Saat teringat sesuatu, dia menjentikan jarinya.

"Aku ingat, Archangel atau ... aku panggil Kwon Jiyong?"

Mulut Seungri terkunci rapat. Tapi hatinya mencelos begitu nama kekasihnya disebut dengan jelas. Sesuai dugaan Jiyong, Seon Jun sudah tahu.

"Aku tidak dicampakan siapa-siapa. Aku kembali karena memang rumahmu adalah rumahku."

"Oh, begitu rupanya. Bukankah panda kecilku ini selalu ingin melarikan diri? Terutama saat tahu dia akan dijual."

The Man With The Angel Tattoo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang