❝If i'm given a choice: Live rich but alone or live simply but with you? Then i will choose: rich and live with you.❞
➤ BXB || GAY || HOMO || YAOI
➤ JISUNG X CHENLE
➤ ROMANCE - FLUFF
➤ HOMOPOBIC (❓) GET OUT (❗)
Terlalu sibuk menganggu dan mengucapkan perasaannya pada Jisung, Chenle sampai lupa jika suatu saat ia akan kembali ke China; negara dan tempatnya dilahirkan.
4 tahun sudah Chenle meninggalkan negaranya itu, dan bulan depan ia akan kembali. Meninggalkan sekolahnya, Jisungnya, dan semua perasaannya yang tak terbalasakan.
"Dadd? Haruskah? Bagaimana jika tunggu sampai aku lulus sekolah dulu baru pindah?" tanya Chenle.
Sang ayah hanya menggeleng.
Tak kehabisan cara, Chenle kembali membujuk sang ayah, "Bagaimana jika sebulan lagi? Ujian akan diadakan bulan depan, please Dadd..." rengeknya.
Menghela napas, Mr. Zhong yang melihat sang putra merengek jadi tidak tega. "Baiklah. Tapi, Daddy hanya akan memberikan waktu satu minggu. Kau bisa berpamitan pada teman-temanmu." ucap Mr. Zhong.
Chenle mendecih didalam hatinya. Teman apanya? Selama tinggal di Korea ia tidak memiliki teman; dalam artian seseorang yang benar-benar dekat dengannya kecuali Jisung. Itupun jika iya yang mengintil dan menganggu lelaki jakung itu.
Tapi tak apa, ia akan menggunakan 1 minggu itu untuk lebih mendekatkan dirinya pada Jisung, dan ia berjanji akan membuat lelaki itu bertekuk lutut padanya dan membalas cintanya.
Chenle memang harus kembali ke negaranya saat usianya menginjak 19 tahun. Mengambil sesuatu yang sepantasnya ia dapatkan.
***
Chenle dengan wajah cerianya mendudukan dirinya disamping Jisung, tapi sebelun itu ia sempatkan untuk menganggu lelaki jakung itu dengan mengecup pelipisnya.
Kau tau bagaimana raut lelaki itu? Sangat mengemaskan! Ketika rahangnya terjatuh dengan tidak elit dan mata yang membola. Menatap Chenle dengan tatapan membunuh.
"Selamat pagi, baby!" serunya riang. Membuat lamunan sekaligus kemarahan Jisung hilang begitu saja.
Ada yang aneh dengan lelaki itu, pikir Jisung saat matanya menatap tepat pada netra sipit lelaki dihadapannya.
Dan untungnya saat ini kelasnya masih sepi, jadi tidak ada yang tau kelakuan bejad dari Zhong Chenle putra pemilik sekolah.
"Kau tidak mau membalas sapaanku atau kembali mencium pelipisku?" tanyanya setelah mendaratkan pantatnya pada kursi.
"Kau gila!" hanya itu yang bisa Jisung ucapkan. Ia kembali memfokuskan pandangannya pada buku pelajarannya yang sedari tadi ia pegang.
"Mau jalan-jalan berasmaku? Melakukan kencan dan sebagainya?" tanya Chenle. Ia berujar tanpa menatap wajah Jisung disampingnya.
Jisung menghela nafsanya jengah. Lelaki manis tapi idiot disampingnya itu kembali menggila.
"Ah kau tidak mau rupanya." Chenle memutar otaknya, ia harus menghabiskan satu minggunya hanya bersama Jisungnya. "Bagaimana jika kita pergi keperpustakaan dan belajar bersama?" tawar Chenle netra hitamnya ia arahkan pada buku pelajaran yang dibaca Jisung. "Kau itu kutu buku dan tempatmu hanya diperpustakaan." ucapannya diiringi dengan kekehan.
Jisung menghentikan acara membacanya, ia menatap Chenle tepat dimata sebelum berujar, "Tidak."
Tbc
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.