❝If i'm given a choice: Live rich but alone or live simply but with you? Then i will choose: rich and live with you.❞
➤ BXB || GAY || HOMO || YAOI
➤ JISUNG X CHENLE
➤ ROMANCE - FLUFF
➤ HOMOPOBIC (❓) GET OUT (❗)
Setelah selesai dengan sarapan pagi dan merapihkan meja makan, kini keduanya sedang duduk di hadapan televisi. Berniat untuk menonton acara yang ditayangkan pada layar itu sambil menunggu sarapan yang baru masuk kedalam perutnya dicerna oleh lambung.
Sambil menonton tayangan kartun keduanya sempatkan untuk bercakap-cakap sebentar mengenai masalah semalam, kenapa Chenle bisa berada berada di kamar itu.
Dan salah satu dari pikirannya ternyata benar, Jisung menggendongnya ala-ala bridal style.
"Apa aku berat?" tanya Chenle dan Jisung mengangguk. "Kau sangat berat sampai aku berniat untuk menyeretmu. Ah tidak! Aku bahkan sudah menyeretmu." ucapnya diiringi tawa yang membuat Chenle mendengus kesal sambi menggeplak belakang kepala lelaki itu.
"Sialan!"
Jisung meringis di sela-sela tawanya. "Hey, aku hanya bercanda.." ucapnya saat melihat lelaki mungil itu membangkitkan tubuhnya.
"Aku tahu. Sudahlah, mari membeli bahan makanan dan keperluan lainnya. Aku sudah muak melihat kekosongan di apartemenmu ini." ucap Chenle membuat Jisung mau tak mau menurut. Mematikan televisi, lalu keluar dari kamar apartemennya setelah dikunci.
Keduanya berjalan bersamaan menuju bestment. Sampai akhirnya kendaraan milik lelaki jangkung itu melesat menelusuri jalan Seoul yang kini mulai ramai menuju super market.
Entah di awali oleh siapa, tapi kini tangan keduanya saling bergendengan. Mulai dari parkiran sampai kini keduanya menelusuri setiap rak untuk mencari bahan makanan, makanan ringan, dan yang lainnya.
"Kira-kira aku ambil yang mana ya? Ini atau yang ini?" ucap Chenle sambil mengangkat kedua tangannya yang memegang dua alat masak yang berukuran berbeda.
"Ambil saja keduanya." ucap Jisung malas. Pasalnya sedari tadi lelaki tampan itu hanya membuntuti Chenle yang selalu melontarkan pilihan-pilihan untuk mengisi dapur sambil mendorong trolley yang sudah terisi oleh berbagai macam sayur, buah, minuman, makanan ringan, dan peralatan mandi.
"Memangnya kau mampu?" tanya Chenle membuat Jisung menghela napasnya.
"Tentu saja tidak, lagi pula jika nanti kartu debitku kurang aku bisa meminjam uangmu." ucapnya membuat Chenle terbahak.
"Kau benar. Kalo begitu ayo cari sesuatu yang bisa kita gunakan untuk menghias rumah kita." ucap Chenle sambil mendorong punggung Jisung menuju tempat lain.
"Astaga! Seharusnya tadi aku tidak menurutimu untuk membeli semua ini!" keluh Jisung yang lagi-lagi membuat Chenle terbahak di belakang tubuhnya.
. .
Setelah selesai dengan acara belanja kini keduanya sudah sampai di rumah. Mereka tidak berniat untuk pergi keluar karena Jisung sudah terlanjur lelah. Lagi pula lelaki mungil itu meminta untuk tinggal di dalam rumah untuk menikmati waktu libur Jisung.
Jika dilihat-lihat keduanya yerlihat seperti sepasang pengantin baru ketika suara musik dari handphone Chenle mengalun mengiringi kegiatan keduanya. Jisung sibuk menata sayur dan buah-buahan ke dalam kulkas sedangkan Chenle sibuk membuat sesuatu di sampingnya.
"Aku sudah selesai." ucap Jisung, ia menoleh ke arah lelaki mungil yang sejak tadi berada di sisinya; tengah mengolesi sesuatu dengan krim putih.
"Apa yang kau lakukan?" tanyanya, lelaki jakung itu sambil mendaratkan dagunya pada bahu Chenle.
"Entahlah, aku hanya berniat membuat kue ulang tahun untukmu, tapi aku tidak bisa membuat hiasan seperti ini." Chenle menunjukkan layar ponsel Jisung yang sedari tadi ia gunakan untuk melihat tutor membuat kue.
"Jadi aku berinisiatif untuk menghiasnya seperti ini saja." ucap Chenle sambil menunjuk ke arah kue yang baru saja ia buat, dan Jisung pun mulai mengikuti arah yang ditujuk oleh lelaki mungil itu sambil terbahak begitu kencang di samping telinga Chenle.
"Hahhahah! Kue ulang tahun macam apa itu Chenle ya?! Tiga huruf dan satu titik; 'hbd.'—"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cukup mengesankan. Tapi tenang saja, aku suka."
Chup!
"Jika kau suka, maka cium aku sebagai balasannya." ucap Chenle setelah mengecup bibir lelaki jangkung untuk kesekian kalinya.
TBC
Lunas ya..?😀 Hbd Icungg, bayi aku bayi dan kita semua💚💚
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.