Rich Man『JICHEN』

Part 25

Setelah selesai dengan acara mengembalikan pakaian milik Jisung yang kemudian berakhir keduanya makan siang di sebuah cafe yang tidak jauh dari tempat kerja Jisung.

Kini Chenle dengan wajah berseri-serinya tengah menggelundungkan tubuhnya kesana kemari pada kasur hotel.

Pasalnya tadi, lelaki mais itu diantar oleh Jisung menuju hotel yang menjadi tempat tinggalnya untuk sementara waktu. Namun bukan itu yang membuat Chenle gila bak orang kesurupan! Ia hanya tidak habis pikir dengan orang yang ia disukainya itu.

"Aku tidak pernah berfikir jika kau masih menyimpan gelang itu sampai sekarang." Jisung berucap di tengah keheningan, membuat Chenle mengalihkan atensinya pada lelaki yang sedang fokus menatap jalan raya.

"Kurasa, kerja kerasku sampai tertusuk jarum waktu membuat gelang itu tidak sia-sia karena gelang itu sangat cocok dipakai oleh orang seaneh dirimu." lanjutnya.

"Hey, hey, apa-apaan itu? Aku fikir kau akan memujiku!" gerutu Chenle, bibir lelaki manis itu menyebik yang sontak membuat Jisung terkekeh karena menahan gemas.

Berdehem sejenak. "Pujian dariku itu tidak terlalu penting."

"Siapa bilang?" Chenle bertanya sambil menghadap kearah Jisung yang sesekali melirik ke arahnya.

"Tentu saja aku. Bukan begitu, Zhong?"

"Sok tahu! Dasar orang menyebalkan!" dengan perasaan dongkol, Chenle membalikkan tubuhnya; membelakangi lelaki jakung itu sambil menatap jalanan di sampingnya yang terlihat membosankan.

"Setahuku, aku mebalas perasaanmu itu sudah lebih dari cukup. Dan masalah pujian itu bonus untuk suatu hari nanti." mendengar itu Chenle kembali menghadap Jisung dengan binar.

"Kau akan mendapatkan semua yang kau inginkan. Pujian, cinta, dan perhatian yang belum pernah aku berikan padamu dulu, semuanya akan kau dapatkan."

Wajah Chenle sontak memerah. Setelah susah payah menormalkan suara detak jantunya, akhirnya Chenle memberanikan diri untuk bertanya. "Benarkah?"

Jisung mengangguk, "Tentu saja. Tapi dengan satu syarat.." Jisung sengaja menggantungkan kalimatnya, ia sangat suka ketika melihat Chenle yang menampilkan raut penasarannya.

"..kau harus tinggal denganku."

.
.

"ARGHHH! PARK JISUNG SIALAN!"
Lelaki manis dengan seluruh perasaannya berbunga-bunganya itu tengah menggila.

Sialan sekali oknum Park Jisung ini! Berani-beraninya dia mengucapkan kata manis dan unsur paksaan yang membuatnya gila!

Dan apakah mendapat perhatian dan cinta dari lelaki itu semudah ini?!

Ah tentu saja tidak, buktinya dulu Jisung selalu jual mahal padanya dan memakinya dengan berbagai umpatan yang selalu membuatnya bersemangat untuk menganggunya.

Mungkin tadi, lelaki itu tengah kerasukan arwah hantu yang mencintainya. Jikapun tidak, maka suatu keberuntungan untuk Chenle.

Padaakhirnya lelaki jakung itu mulai menunjukkan sikap lembutnya, meskipun sikap yang ditunjukkanya seperti orang yang terkena karma, setidaknya itu sudah cukup membuat Chenle senang setangah mati!

Suara notifikasi membuat Chenle mengalihkan atensinya pada benda pipih yang sengaja ia letakkan pada nakas.

Terdapat spam bodoh dari Guanlin dan Kun yang penasaran dengan hari-harinya di Korea tanpa kedua sepupunya itu.

Namun, sebuah pesan yang baru saja masuk membuat senyum Chenle sedikit terangkat.

Park Jisung♡

|Bagaimana? Kau setuju dengan tawaranku?
|Jika kau keberatan dan tidak enak hati, kau bisa membayar apartementku untuk satu bulan😂
|Tidak, aku hanya bercanda..

Seperti biasa kau selalu menyebalkan!😠|
Tentu saja aku akan menerima tawaranmu!|
Si kaya ini tidak akan pernah menolak ajakan langka dari orang semenyebalkan dirimu!|
Terlebih orang menyebalkan ini adalah cinta pertamaku dan orang pertama yang pernah menolakku＾▽＾|

|Jangan mengingatkanku pada hari itu.

Kenapa? Apa kau sakit hati? Bukakankah seharusnya aku yang merasa sakit?|

|Cukup, aku ingin kembali bekerja
|Jangan lupa jika besok aku akan menjemputmu

Baiklah-baiklah, sampai jumpa!|

TBC