Happy reading!💗🐳
。。。
"Echan ayo ke kantin! Lama banget astaga" Renjun teriak di depan pintu kelas.
Sekarang sudah jam istirahat Nana, Renjun, dan Jeno menunggu Haechan yang sedang mencatat materi di papan tulis.
"Kalian duluan aja nanti gue susul, pesenin bakso, cilor, sama susu stroberi ya!" balas Haechan menoleh pada Renjun, Renjun mengangguk dan pergi ke kantin bersama dua orang tadi.
Haechan sebenarnya sudah lapar namun dia harus tetap menulis materi pelajaran tadi. Dia ketinggalan banyak, karena dia tidur di kelas. Beruntung guru yang mengajar tidak mengetahuinya. Selesai menulis Haechan segera menutup bukunya dan berjalan keluar kelas. Dia berpapasan dengan Mark.
"Baru mau nyamperin" Mark berbicara pertama
Haechan mengerutkan keningnya, "Mau ngapain?"
"Ngantin lah, yuk!" tanpa aba-aba Mark langsung menggandeng tangan Haechan dan pergi ke kantin.
Sampai di kantin,
"ECHAN SINI" Nana berteriak memanggilnya.
"Ayo kak kesana" Haechan menarik tangannya yang di genggam Mark,
Mereka berdua menghampiri meja tersebut, di sana sudah ada Nana, Jeno, Renjun, Guanlin, Shotaro, Sungchan, Chenle dan Jisung. Mark dan Haechan mengambil tempat duduk di depan Jeno dan Nana.
"Lama" cibir Renjun
"Bacot" ucap Haechan, Mark sempat kaget. Dia kira Haechan tidak bisa berbicara kasar ternyata dugaannya salah.
"Udah ribut mulu, makan makan" Jisung menengahi
"Ini siapa? Kenalan dulu lah bos, biar sayang" ucap Guanlin sambil melirik Mark
"Oh iya, kenalin gue Mark kelas 12"
"Gue Chenle kak" ucap Chenle
Jisung merangkul bahu Chenle, "Gue Jisung kak"
"Guanlin, Renjun boyfriend" dia mengulurkan tangan pada Mark, dan di balas uluran tersebut.
"Ini Shotaro ya? Yang tadi nganter si tiang" tanya Mark
Shotaro hanya mengangguk dan tersenyum. Selesai acara berkenalan,mereka melanjutkan makan sebelum istirahat selesai. Mereka bersenda gurau, mentertawakan hal hal lucu yang di ceritakan oleh Guanlin. Lebih tepatnya Mark yang sering tertawa, ternyata dia orang yang receh.
*Kringgg
Bel tanda selesai istirahat berbunyi. Chenle, Jisung, Shotaro, dan Sungchan sudah kembali duluan sebelum bel tadi terdengar. Renjun dan Guanlin tak lama juga menyusul kembali ke kelas.
"Na duluan aja gapapa, gue mau beli susu stroberi dulu" ucap Haechan
"Buat stock di kelas? Nanti pelajaran si Kumis Galak. Jangan macem macem deh Chan"
Jeno dan Mark hanya menyimak
"Udah tenang aja, ga bakal gue minum di kelas kok. Itu buat pas pulang nanti. Duluan sana gue nyusul nanti" Nana akhirnya mengangguk menyetujui lalu mengajak Jeno kembali ke kelas
Haechan menoleh pada Mark, "Balik ke kelas sana"
"Ngusir? Nanti aja, mau ikut pudu beli susu stroberi" Haechan menghiraukan, dia berjalan menuju warung Mba Wendy.
"Mba susunya masih ada ga?" tanya Haechan
"Ada dong! Stock banyak khusus kamu gembul, Bentar mba ambil dulu"
Mata Haechan berbinar melihat susu favoritnya. Lalu dia membayar dan meninggalkan kantin bersama Mark
"Suka banget ya sama susu stroberi"
Haechan mengangguk, "Aku juga stock di rumah, enak sih jadi kecanduan dari kecil!"
Mark terkekeh, melihat muka Haechan yang terus tersenyum menatap susu yang dia beli. Muka itu lucu sekali, mungkin lebih tepatnya menggemaskan. Mereka sampai di depan kelas Haechan.
"Sana masuk, susunya jangan di minum pas belajar. Gue balik ke kelas dulu" Mark mengelus rambut Haechan
"Okay, sana balik" setelah berucap demikian, dia langsung masuk ke dalam kelasnya dan duduk di kursinya.
Untung si Kumis belum dateng, ucap Haechan dalam hati. Lalu dia menyimpan susu yang di beli tadi di tasnya. Keadaan kelas masih ramai, Nana dan Renjun sibuk adu mulut dengan Hyunjin dan Felix. Jeno yang mendengarkan musik. Haechan memilih untuk membuka sosial medianya. Lalu tiba-tiba ada nomor tidak di kenal mengechatnya.
Haechan tersenyum menatap isi pesannya dengan Mark. Tak lama guru yang mengajar masuk kelas, lalu pembelajaran di mulai dengan tentram dan damai
。
。
。Omayygattt, makasi ya yg udah vote!🖤😿
KAMU SEDANG MEMBACA
-sτrᥲᥕᑲᥱrrу mіᥣk- [✓]
Teen FictionKisahnya manis deperti susu stroberi. ⚠️ BXB ⚠️ SALPAK PERGI, JANGAN BANDEL ⚠️ MPREG Disini aku pake panggilan mami, mommy, bunda atau panggilan ibu yang lainnya. So, i'm sorry kalo misalnya ada yang ga berkenan. Bukan bermaksud apa apa, tapi bagi...