Surprise || SS2

2.8K 315 18
                                    

Papalepapalepapalepapalepaleee

Happy reading <3

◦ ◦ ◦

Haechan dan Mina kini sedang berjalan-jalan di sebuah mall. Mereka sedang refreshing. Mereka berdua sedang berada di toko eskrim. Haechan sedang ingin makan eskrim, jadi Mina menurutinya. Mereka mememakan eskrim tersebut sambil berbincang ringan.

"Kangen Mark deh"

"Tiap hari kan telfon, vc ampe bosen gua liatnya"

Haechan terkekeh, "Tapi beda tau!"

"Iya-iya, makanya gausa sok-sok kuat ldr-an. Kemarin pas Mark mau ikut, ga boleh. Sekarang aja ngeluh kangen-kangen"

"Kok gua dimarahin?"

"Engga di marahin manis, gedeg aja gue sama lo. Eh gua ke toilet dulu ya! Lo jangan kemana-mana sampe gua balik! Awas lo ilang!"

"Iyaa bawel"

Mina pergi meninggalkan Haechan seorang diri. Sampai di kamar mandi Mina mengabari seseorang.

"Dia sendiri, udah cepetan!"

"Sekarang?"

"Iya lah sekarang! Udah cepetan!"

"Oke!"

Panggilan tertutup. Mina menelfon Haechan.

"Halo Chan?"

"Woy dimana? Lama amat!"

"Aduh gue sakit perut, bakalan lama ini. Sabar yaa!"

"Lo abis makan apa?"

"Gatau lupa. Aduh! Udah dulu ya Chan. Sabar tunggu gue oke, jangan kemana-mana!"

Mina langsung menutup telfonnya. Dia mencuci tangannya, tersenyum kecil menatap pantulan dirinya di kaca.

"Have fun Haechannie"

Mina keluar dari kamar mandi dan pergi.

Disisi lain.

Haechan menunggu Mina sambil menscroll sosial medianya. Merasa semakin bosan, Haechan memutuskan menelfon Mark.

"Kemana sih?!"

Sudah dua kali panggilan namun tetap tidak ada jawaban. Tiba-tiba ada laki-laki menghampirinya. Menggunakan jaket, kacamata hitam, dan topi.

"Saya boleh duduk disini?"

"Loh bisa bahasa Indonesia. Boleh, silahkan."

"Terimakasih"

Haechan mengangguk, dia merasa kenal dengan suara ini. Dia masih terus berusaha menghubungi Mark.

"Nelfon siapa?"

"Suami saya"

"Ada di depannya persis, ngapain di telfon?"

Haechan mendongak lalu mengrenyit.

"Suami saya gak disini"

"Loh kamu lupa sama aku?"

"Sok kenal, orang gila"

"Kok ga percaya, suami sendiri di lupain"

"Apaan sih?!" Haechan bangkit berdiri hendak meninggalkan tempat tersebut.

Tangannya di tahan oleh laki-laki tadi.

"Ikut sini"

"Loh ehh?!! Apaan lepass!"

"Ikut dulu"

"Gak mau apaan sih!"

Laki-laki itu terus menarik Haechan dan Haechan terus meronta. Mereka berdua menjadi pusat perhatian. Lalu Mark menarik Haechan ke lorong yang sepi.

-sτrᥲᥕᑲᥱrrу mіᥣk- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang