🍉☀️

4.5K 547 23
                                    

Yg sider ayo muncul 🏃🏻‍♀️

Happy reading syg'kuu!!💗😽

◦ ◦ ◦

"Bunda Mark pulang" teriak Mark dari depan pintu

Taeyong menghampiri, "Loh kata mau jalan ma Haechan"

"Ini anaknya"

Haechan menggeser tubuhnya

"Halo bunda"

"Eh calon mantu, ayo masuk" ucap Taeyong sambil menarik tangan Haechan

Haechan mengangguk lalu mengikuti Taeyong

"David dimana bund?"

"Lagi main tuh sama abangnya, bunda ke dapur dulu ya"

"Oke bund" Haechan menghampiri Jeno yang sedang menggendong David

"Jen" panggil Haechan

"Ha?"

"Mau gendong David"

"Oh kebetulan nih" ucapnya sambil menyerahkan David pada Haechan dan tentu saja di terima baik olehnya

"Gue udah pegel banget"

"Bilang aja mau nge game" cibir Haechan

Jeno nyengir lalu dia duduk di sebelah Sungchan

"Hayu mabar"

"Login"

Lalu mereka berdua sibuk dengan gamenya. Haechan bermain dengan David. Menciumi muka anak tersebut membuat David tertawa geli. Haechan memang suka anak kecil apalagi yang bayi tapi kalau sudah berumur 4 tahun keatas dia tidak suka, karena mereka jahil dan susah di atur katanya.

"Chan liat sini" ucap Mark

Haechan menoleh dan

*Cekrek
( suara kamera kawan :) )

"Ih kak hapus! Echan jelek tau, hapus gak?!"

"Gak, lucu tau kamu disini. Nih liat"

Mark memperlihatkan fotonya. Haechan mengambil ponsel Mark lalu tersenyum.

"David liat deh, lucu ya" ucapnya sambil memperlihatkan pada David

David tertawa, diq mengambil ponsel Mark dan melemparnya.

"Eh David ga boleh"

"Anjing ponsel gue" umpat Mark lalu mendapat pelototan tajam dari Haechan

"Anying" ucap David

Ku ga bisa bahasa bayi kawan, maklum ya. •́ ‿ ,•̀

"Tuhkan retak, untunga ga mati. Dasar ade ngeselin" ucap Mark menjitak pelan kepala David lalu berlari ke dapur sebelum di amuk Haechan. David menangis.

"KAK MARK!" teriak Haechan

Haechan mengelus kepala David, "Sakit ya? Utututu nanti Kak Mark aku jewer ya bikin David nangis"

Taeyong kembali ke ruang tengah, "David kenapa Chan?"

"Di jitak Mark"

Taeyong melotot lalu memanggil Mark.

"Sini kamu" ucapnya lalu menjewer telinga Mark

"Duh duh aduhh, iya bunda ampun aduh sakit"

"Siapa suruh buat nangis anak bunda hah?!"

"Iya ampun maaf"

Taeyong melepaskan jewerannya lalu mengambil David dari gendongan Haechan.

"Bunda ke kamar dulu ya Chan"

"Oke bunda"

Mark bernafas lega lalu duduk di sofa. Belum lama telinga nya kembali di jewer Haechan.

"Aduh aduh udah dong tadi udah di jewer bunda Chan lepas aduh iya maaf"

Haechan melepaskan jewerannya. Dia mengeluarkan ponselnya.

Dery handsome is calling . . .

Haechan mengerutkan alis, seingatnya dia tidak pernah mengganti nama kontak abangnya itu. Haechan menjawab telfon.

"Halo?"

"Dek balik dong, mommy sama Dejun ngamuk nih. Bantuin gue sama daddy"

"Hah kenapa ngamuk?"

"Udah balik buru"

"Iya iya"

*pip

Setelah menutup telfon Haechan langsung bersiap-siap.

"Kenapa?"

"Pulang kak, mommy ngamuk"

Mark mengangguk

"Woi curut gue pergi dulu" pamitnya pada kedua adiknya itu

"Jangan lupa balik bawa makanan ya bang" ucap Sungchan

"Iye" Mark dan Haechan langsung keluar rumah dan masuk mobil.

.

"Echan balik" teriaknya saat sudah sampai di rumah

Hendery langsung berlari menghampiri adiknya.

"Kenapa bang? Wat hepen in here?"

"Bantu gue nanti gue jelasin"

"Ngapain?"

"Masak"

"Hah?"

"Udah gausah protes, gue ke dapur duluan. Gue tunggu disana" ucap Hendery laku ngibrit ke dapur

"Kak mau pulang atau mau disini?"

"Em langsung pulang aja deh"

"Okey, hati-hati ya salam buat bunda bilangin maaf ga pamit tadi"

Mark mengangguk, "Salamin buat mommy kamu juga"

"Okey"

Mark balik menuju mobilnya

"Eh kak sini bentar"

Mark berbalik, "Ada apa?"

Haechan mencium pipi Mark, "Udah sana, hati-hati bye ganteng!"

Haechan langsung menutup pintu. Mark senyum-senyum sendiri lalu masuk ke mobil dan pergi dari sana. Haechan pergi ke dapur dan melongo melihat keadaan dapurnya. Seperti kapal pecah.

"Ini abis badai?" tanya Haechan

Hendery dan Johnny nyengir, Xiaojun masih menggerutu.

"Mau bikin apa?" tanya Haechan

"Tadi tuh gue sama mommy udah bikin kue, tapi di recokin sama ni orang" sungut Xiaojun sambil melirik tajam Hendery

"Jadi mana kuenya?"

"Abis di makan gue sama daddy" jawab Hendery

Haechan melongo lalu mengangguk, dia paham sekarang.

"Yauda buat ulang, Echan bantu"

Lalu mereka bertiga membuat ulang kue yang tadi di makan Hendery. Beruntung Haechan pandai memasak. Johnny? Sedang membujuk istrinya agar tidak marah lagi.




Yang akhir' ku ngawur bgt astga, buntu pikirannya kak :(

Hope u like part ini, papaii ...ᘛ⁐̤ᕐᐷ

-sτrᥲᥕᑲᥱrrу mіᥣk- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang