🍉☀️

3.8K 457 21
                                    

Happy reading syg'kuu <3

◦ ◦ ◦

Dua minggu, waktu ujian sudah berlalu. Kini mereka hanya tinggal menunggu hasil. Mark, Haechan dan teman-temannya sedang berkumpul di sebuah cafe. Menikmati angin sore dengan obrolan ringan. Seperti biasa mereka selalu mikih tempat duduk di pojok.

"Ah akhirnya selesai juga ujiannya" ucap Chenle

"Tinggal nunggu hasil deh, semoga gue naik kelas" ucap Nana berharap-harap

"Abis lulusan bakal ada yang ldr-an nih" Shotaro menaik turunkan alisnya menatap Haechan dan Renjun

"Apa lo liat-liat mau gue colok?" sewot Renjun

"Santai santai" Shotaro terkekeh

"Haechan diem-diem doang, ada apa si kawan?" tanya Jungwoo

Haechan melirik sebentar lalu menggeleng.

"Males ngomong katanya" jawab Mark

"Behh gayanya, biasanya juga paling bacot" cibir Nana

"Lo mau gue lempar asbak?" tanya Haechan sarkas. Oke sedang dalam mode maung. Harap sabar saudara-saudara.

"Sewot amat, pms ya lo?" tanya Lucas

Haechan menghirup nafas dalam-dalam, lalu sudah siap melempar Lucas dengan asbak di tangannya. Semua di sana panik, lalu menghentikan Haechan. Mark menarik kursi Haechan agar mendekat padanya. Mark mengelus punggung Haechan.

"Ga boleh gitu ah" ucapnya

Haechan mengangguk malas lalu kembali meminum susunya sambil menscroll sosmed. Semua kini kembali seperti semula dan tidak ada yang berani menganggu Haechan.

"Gimana kalo kita liburan lagi?" tawar Chenle

Ni orang kaya emang hobinya ngabisin duit :(

"Mau kemana?" tanya Sungchan

"Malang hayu Malang" ucap Jisung

"Ga ah"

"Ayo kita ke Bali" ucap Haechan tiba-tiba sambil menggebrak meja membuat mereka kaget.

"Boleh tuh, mau naik kapal" ucap Guanlin

"Libur besok kita gas, gimana?" tanya Jeno

"Hayuu" jawab mereka kompak.

Lalu mereka kembali merencanakan acara liburan tersebut.

"Balik lah yok balik, dah gelap balik balik" ucap Yeri

Mereka semua bangkit merapikan kursi lalu pergi dari sana.

.

Motor Mark kini sudah ada di depan rumah Haechan.

"Nginep ga kak?"

"Boleh?"

"Ya kalau mau gapapa si"

Mark mengangguk, lalu ia memarkir motornya di garasi rumah Haechan.

"Daddy Haechan pulang" teriak Haechan dari pintu

"Kebiasaan banget teriak-teriak kayak di hutan". cibir Hendery

"Mirror ya jelek" balas Haechan

"Eh ada Mark, mau nginep ya?" ucap Ten datang dari dapur

"Iya mom, gapapa kan ya mom?"

"Halah udah biasa ini, masih tanya. Jelas gapapa" di angguki Mark

"Daddy mana?" tanya Haechan

"Ke kantor"

"Malem-malem gini?"

"Iya mendadak tadi, dapet telfon dari sekretarisnya"

Haechan manggut-manggut, "Aku ke kamar ya mom"

Ten mengangguk. Haechan dan Mark pergi ke kamar. Dampai di kamar Haechan, Mark langsung menghempaskan tubuhnya ke ranjang empuk Haechan.

"Cuci kaki sama tangan dulu kak"

"Oh iya"

Mark pergi ke kamar mandi. Haechan menunggu Mark sambil meminum susunya dan berbalas pesan dengan Renjun. Tiba-tiba dia merasakan pipinya basah, Haechan menoleh ke samping. Ada Mark disana dengan rambut basahnya.

"Wo kampret teles ki loh om"

"Ra urus" Mark menjulurkan lidahnya mengejek

Trans :
"Ih kampret basah ni loh om"

"Gak urusan"

Haechan berniat menendang Mark namun tak sampai. Lalu dia pergi ke kamar mandi, melakukan hal yang sama seperti yang Mark lakukan.

Ponsel Haechan bergetar dan ada telfon masuk. Dari nomor tidak di kenal.

"Chan" panggil Mark

"Apa kak?!"

"Ada telfon dari nomor ga di kenal"

"Sebentar"

Haechan keluar di kamar mandi lalu mengambil ponselnya dari tangan Mark.

"Halo?"

"HAECHAN! ASTAGAA"

"Siapa?"

"Lo lupa?! Astaga parah banget si"

"Bentar-bentar ini Ryu ya?!"

"Iyaa haha! Inget juga lo"

"Yaampun kemana aja lo, udah tiga tahun gada kabar kan gue kangen"

Haechan larut dalam obrolannya di telfon.

"Siapa Chan?" tanyanya namun di hiraukan Haechan.

Mark memilih membiarkan Haechan. Dia tidur di ranjang Haechan sambil memainkan ponselnya. Haechan pindah ke balkon kamar. Tiga jam berlalu, Haechan kembali masuk ke kamar dan naik ke ranjang masih dengan telfonnya.

"Yaudah gue tutup dulu ya, good night jelek"

"Sialan lo. GOOD NIGHT GANTENGKU" terdengar teriakan dari sebrang sana.

Haechan terkekeh lalu menutup telfonnya. Dia melihat jam sudah larut malam, Haechan menoleh pada Mark. Dia menusuk-nusuk pipi Mark.

"Udah tidur ya bayinya aku, lucu banget"

Haechan mencium pipi Mark, "Good night ganteng"

Lalu ia tidur sambil memeluk Mark. Mark dari tadi belum tidur, hanya pura-pura. Dia penasaran siapa yang menelfon pacarnya itu malam-malam begini bahkan mengobrol sampai larut. Tapi karena Haechan sudah tidur, dia mengurungkan niatnya untuk bertanya. Mark membalas pelukan Haechan dan menyusulnya ke alam mimpi. Dia akan bertanya besok.



Tenang ga bakal berat kok konfliknya, haha <3

Ku masi mleyot sm moment markhyuck kemarin' :(

Mark skrg ngegas bgt, bucin bgt sm Echan 😭☝🏻

Yg photoshoot elle japan tu astg Tuhan, ku makin mleyot. Mana Echan pake acara peluk' trs Mark nya juga nyender' gt 😭✋🏼

Hidup sy di 2021 penuh dengan kemleyotan 😔🙏🏻

-sτrᥲᥕᑲᥱrrу mіᥣk- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang