Baikan? || SS2

3.4K 392 23
                                    

Manis-manis aja dl sebelum ribut

Tadinya mau bikin chap 🔞 tapi mendekati puasa, jd tahan dulu. Mks smsm

Happy reading

◦ ◦ ◦

Kini mereka semua berada di rumah Haechan. Teman-temannya berada di taman belakang, sedang berbincang santai. 

"Chan kuliah lo 2 tahun lagi baru selesai kan?" tanya Renjun

"Iyak, kenapa?"

"Gapapa tanya aja"

Haechan mengangguk lalu berbincang kembali dengan yang lain. Mark sedari tadi hanya menatap Haechan dalam diam. Dalam hati dia memuji Haechan yang semakin cantik.

"Di ajak ngomong bukan di liatin doang" ucap Jeno tiba-tiba

"Percuma, dia gak bakal mau"

"Coba aja dulu"

"Waktu telfon kemarin aja gak mau, cuma bales seadanya"

"Hadeh, serah lo dah bang"

Tanpa terasa sudah tiga jam mereka ada disana.

"Chan gue sama yang lain balik dulu yak. Udah larut" ucap Nana

"Gak nginep?"

"Gak, kasian lo nya. Yang mau nginep tuh" Nana menunjuk Mark dengan dagunya

"Yaudah kalo gitu kalian hati-hati baliknya"

Haechan mengantarkan mereka semua ke depan. Guanlin meminta kunci mobil pada Mark, lalu mereka semua pergi dari sana. Tersisa Mark dan Haechan.

"Ngapain disini?" tanya Haechan dengan pandangan ke depan

"Gak boleh nginep di rumah mertua sendiri?"

"Mertua? Kita kan udah cerai"

"Aku gak tanda tangan surat itu"

"Kalo gitu tanda tangan"

"Gak akan"

"Terserah"

Haechan masuk ke dalam namun di tahan Mark.

"Apa lagi?!"

"Stop kaya gini please, aku mau kamu yang dulu"

"Gajelas"

"Chan please"

Haechan menarik kasar lengan yang di tahan Mark. Dia masuk kedalam, diikuti Mark di belakang. Sampai di kamar Haechan.

"Berhenti ngikutin gue dan keluar dari sini"

"Kenapa harus keluar? Ini kamar kamu, otomatis kamar aku juga"

"Dih, apa-apaan. Gak bisa gitu, keluar lo"

Mark maju mendekat dan Haechan melangkah mundur. Punggung Haechan menabrak dinding. Mark meng kabedon Haechan. Dia menatap mata bulat Haechan, Mark memajukan badannya.

"M-mau ngapain?! Jauh-jauh" tubuh Haechan bergetar ketakutan.

Mark semakin mencondongkan tubuhnya, dia memiringkan kepala lalu menghirup aroma tubuh Haechan. Hidungnya menyusuri leher Haechan, membuat bulu kuduk Haechan berdiri. Mark lalu menarik Haechan ke dalam pelukannya. Haechan yang kaget dengan gerakan tiba-tiba itu tidak meronta.

"Kakak kangen sama kamu, kangen banget. Maafin kejadian yang dulu. Aku gak bermaksud nampar kamu Chan. Aku juga gak ada niat buat selingkuh sama dia. Walaupun aku gak bisa lupain dia, tapi aku tetep cintanya sama kamu. Tetep kamu pemenangnya Haechan. Maafin aku please." Mark menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Haechan. Mark menangis, Haechan yakin itu, dia merasakan lehernya basah dan juga bahu Mark yang sedikit bergetar.

-sτrᥲᥕᑲᥱrrу mіᥣk- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang