🍉☀️ || Selesai

3.1K 394 29
                                    

Langsung aja, lg sakit kepala bay.

Happy reading

◦ ◦ ◦

Sudah dua hari Haechan tidak melakukan apapun, bahkan untuk sekedar makan saja kalau tidak di paksa Ryujin dan Lia dia tidak akan makan. Dia masih belum menghidupkan ponselnya, tidak peduli jika orang-orang mencarinya. Haechan sekarang kini sedang duduk termenung di atas ranjang.

Tok tok tok.

"Chan?" terdengar suara Lia memanggil

Haechan bangkut dan membuka pintu.

"Ada apa?"

"Ikut gue sama Ryujin yuk. Dari pada lo di kamar terus"

"Gamau ah, kalian aja"

"Udah ayo ikut, ganti baju dulu biar rapi cepet-cepet"

"Gamau, mager"

"Gada mager-mageran ya, lo mau gue usir?" ucao Ryujin tiba-tiba

Haechan mendecak kesal, lalu dia masuk ke dalam dan mengganti pakaiannya. Lalu dia melihat kaca, dia memoleskan bedak bayi sedikit lalu lip balm. Haechan mengambil susu stroberi lalu keluar kamar menghampiri kedua perempuan yang sudah siap.

"Udah?" tanya Lia di angguki Haechan.

Lalu mereka bertiga masuk mobil dan pergi. Di mobil Ryujin dan Lia bernyanyi-nyanyi sedangkan Haechan hanya diam sambil meminum susunya. Mobil berhenti di sebuah Mall. Mereka bertiga turun lalu masuk ke dalam. Ryujin dan Lia bersemangat menyusuri mall berjalan kesana kemari, Haechan hanya mengikuti di belakang. Sudah 3 jam mereka di mall tersebut, da. sekarang sedang berada di sebuah cafe.

"Kapan pulang? Kaki gue pegel" ucap Haechan

"Sekarang ajalah yuk, gue juga udah cape" - Lia

Lalu mereka keluar menuju parkiran lalu pulang.

Sampai di rumah, Haechan langsung masuk ke dalam kamar. Dia mengrenyit heran kamarnya - kamar yang ia tempati - begitu gelap, gorden kamar di tutup rapat hingga tidak ada cahaya sedikit pun. Haechan semakin mengrenyit saat melihat ada orang yang sedang berdiri membelakanginya.

"Lo siapa? Maling ya?"

Haechan menghidupkan lampu lalu sedikit terkejut saat melihat orang tersebut. Melihat postur tubuh orang itu jadi teringat Mark.

"Ga mungkin"

Orang tersebut membalikkan badannya, dia Mark.

"Hai?"

"Ngapain disini?"

"Ketemu kamu"

"Ga puas nyakitinnya?" tanya Haechan di angguki Mark.

"Pulang"

"Gamau"

Mark mendekati Haechan dan memeluknya. Haechan meronta melepaskan pelukannya.

"Pulang kak, aku gamau ketemu lagi"

"Chan"

"Lepas kak!"

Mark mengalah melepaskan pelukannya. Bahu Haechan bergetar menahan tangis.

"Kak"

"Ya?"

"Kita putus"

"Gak"

"Kita selesai, kakak pergi dari sini sekarang"

"Chan dengerin du-"

"PERGI KAK!" Haechan membentak Mark yang masih bersikeras tidak ingin pulang.

-sτrᥲᥕᑲᥱrrу mіᥣk- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang