🍉☀️

3.2K 403 53
                                    

Yang maw dtg ke nikahan mahae absen, cung cung ☝🏻☝🏻

Happy reading !

◦ ◦ ◦

Setelah perencanaan, orang tua Haechan dan Mark memutuskan untuk pernikahan Haechan minggu depan. Sebetulnya mereka ingin agar Haechan lulus dahulu, namun karena Mark yang mengotot agar menikah sekarang jadinya mereka putuskan untuk menikah kan mereka minggu depan. Kini Mark dan Haechan sedang berada di rumah pohon yang dulu mereka datangi.

"Kakak hutang penjelasan ya sama aku, dia siapa?"

"Jadi waktu kita di Bali aku rencana mau bikin kejutan buat kamu. Tentu di bantu sama yang lain. Kita bikin grup dan ngerencanain semuanya. Masalah cewe itu dia sebenarnya sahabat kakak waktu di Kanada"

"Jadi yang telfon itu ga bohong? Kakak bener suka dia ya?"

"Gak gitu sayang, jadi kakak selalu berhubungan sama dia bahkan sampe kakak pindah kesini. Aku selalu ceritain ke dia tentang kamu, tentang kita. Dia juga bilang kalo dia mau banget ketemu kamu. Sampe akhirnya kakak minta dia buat ikut dalam rencana kakak. Namanya Rhea"

"Cantik namanya" puji Haechan

"Kamu lebih"

"Gausah mulai"

Mark mengangguk melanjutkan ceritanya.

"Kamu inget waktu malam-malam ada yang chat kakak terus kamu yang bales? Itu dia. Aku udah bilang sama dia sebelumnya, dan pas itu kakak gamau tidur biar tau reaksi kamu, tapi pelukan kamu bikin nyaman jadi aku ketiduran. Paginya aku buka room chat aku sama dia, dan rencana berjalan sesuai alur. Terus waktu di pantai, itu kakak sebenernya emang sengaja nyuruh dia telfon dan kakak juga bilang sama Nana buat ngajak kamu main di pantai selagi aku telfonan. Semua berjalan lancar sampai kamu denger omongan kakak di telfon sama dia. Tapi selanjutnya gagal karena kamu langsung pergi dari villa"

"Terus yang di rumah Lia?"

"Aku tanya Ryu"

"Kakak tau Ryu darimana? Kan aku belum pernah ngenalin"

"Pas itu kakak lagi cari angin, jam setengah dua pagi. Aku pergi ke minimarket dan ga sengaja ketemu Ryu sama Lia. Terus kita ngobrol-ngobrol, Ryu marah pas awal tau itu aku karena dia bilang kamu sempet cerita kejadian itu ke dia. Kakak hampir di pukul sama dia kalo ga Lia tahan. Terus kita kerjasama, dan berakhir kakak ada di kamar waktu itu. Kakak mau jelasin semuanya sekalian minta maaf, tapi kamu masih marah banget. Akhirnya gagal dan kita putus"

"Bego sih, terus yang kemarin di acara bang Dery?"

"Benar-benar ga di rencanain"

"Tapi kakak bawa cincin"

"Cincinnya selalu aku bawa sayang. Kemanapun kapanpun"

"Jadi aku di bohongin?"

"Ya gitu"

Haechan menempeleng kepala Mark.

"Kakak ga sabar nikah sama kamu"

"Kalo aku ga mau nukah sama kakak gimana?"

"Eits tidak bisa, itu udah ada cincin wle"

Haechan merotasikan bola matanya malas.

"Kak"

"Hm?"

"Mau susu stroberi"

"Aku adanya vanilla"

Haechan mengrenyit bingung, "Mana?"

"Itu di bawah" Mark menunjuk miliknya dengan dagu

"Si goblok, gamau ah. Aku aduin bunda"

"Aduin aja. Toh kamu juga udah pernah"

Haechan memasang wajah ingin muntah. Mark ketawa. Lalu mereka memutuskan untuk pulang. Mark turun duluan dan disusul Haechan. Mereka masuk mobil dan mulai meninggalkan tempat itu.

"Mau makan dulu?"

"Eum ngikut"

Mark mengangguk, dia menepikan mobilnya di depan minimarket.

"Ngapain?"

"Katanya mau susu"

"OW IYA"

Haechan bersemangat keluar mobil.

"HUAA KAK MARKK!"

Mark melotot kaget, dia buru-buru keluar mobil Haechan terjatuh. Kakinya keseleo.

"Makanya pelan-pelan sayang"

"Akunya jatoh di marahin"

"Engga marahin, tapi nasehatin"

"Ah gatau sama aja"

"Udah kamu di mobil aja, kakak yang beli"

Haechan mengangguk lalu masuk ke dalam mobil. Mark masuk ke dalam minimarket, memasukkan beberapa kotak susu stroberi dan camilan-camilan dia juga membeli minuman kaleng soda untuk dirinya. Dia ke ke kasir membayar semuanya lalu kembali ke mobil. Saat di luar dia melihat ada seorang pria sedang menggoda Haechan.

"Ekhem permisi" ucap Mark

"Kak tolong, ini om-om nya ganjen" Haechan mengadu, sejak Mark masuk ke dalam minimarket om-om ini mendatanginya.

"Siapa kamu?"

"Harusnya saya yang bertanya, anda siapa? Goda-goda istri orang"

Orang tersebut terkekeh, "Istri? Dia aja manggil kamu kak"

Mark tersenyum miring. Haechan mengangkat tangannya yang terdapat cincin, dia memajukan persis di depan mata orang itu. Si om-om itu terdiam.

"Kalo cincin mah bisa aja kamu beli sendiri"

"Kok ngotot?! Ngajak ribut?!" Haechan memasang muka garang

"Kamu berani?" tanya si om

"Enggak lah yakali berani. Berantem aja sama suami saya"

"Udah lah, anda silahkan pergi dari hadapan saya"

"Kasih bukti dulu kalau kalian benar sudah menikah"

Mark berdecak malas, dia mencium bibir Haechan. Sekitar 2 menit lalu di lepaskan.

"Gimana?"

"Ciuman doang saya juga bisa"

Si om tersebut ingin mencium Haechan namun tertahan karena Mark menarik kerah orang tersebut.

"Bangsat. Pergi atau lo sekarat disini?"

Hilang sudah kesabaran Mark menghadapi orang tadi. Akhirnya om-om tersebut pergi dari sana. Mark masuk ke dalam mobil lalu menyerahkan belanjaan pada Haechan.

"Kan aku cuma minta susu kok beli cemilan juga?"

"Sekalian"

Haechan mengangguk lalu meminum susu stroberi nya. Dia menyodorkan ke Mark.

"Ambilin soda"

"Kakak beli?"

"Iya"

Haechan mengambil soda tersebut dan membukanya llau di berikan pada Mark.

"Orang tadi siapa?"

"Gak tau, tiba-tiba nyamperin. Awalnya nanya jalan terus malah nyolek dagu aku, eh malah makin ganjen"

Mark mengangguk, "Kenapa ga naikin jendela mobilnya"

"Kunci mobil kakak bawa, mobilnya mati. Ya jelas ga bisa di naikin jendelanya"

"Oiya lupa. Langsung pulang ya"

Haechan mengangguk. Mobil Mark meninggalkan minimarket tersebut.



Pft, itu om-om nya si Mingyu.

Temen deketnya Johnny waktu SMA, dia belom pernah ketemu Haechan jadi gatau.

Mengadakan konflik di tiap chap itu seru loh gaes ☺️🙏🏻

-sτrᥲᥕᑲᥱrrу mіᥣk- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang