Telfon Pagi Buta || SS2

3.1K 315 35
                                    

Berapa day aku ga update besty, keknya bentar tapi terasa lama.

Ada yg kangen? Gada yaudah, kl ada ya 👍🏻

◦ ◦ ◦

Kini Mark, Haechan, keluarga, serta sahabat-sahabatnya sedang ada di bandara. Haechan akan pulang hari ini. Mark sedari tadi menempel pada Haechan, membuat orang yang ada disana jengah melihatnya.

"Udah kali Mark, kasian Haechannya" ucap Yeri di balas lirikan maut olehnya

"Kamu pulang besok aja yaa, pleasee"

"Mana bisa gitu, jadwal keberangkatannya sekarang"

"Yaudah aku ikut ya?"

"Ga ada tiket"

"Beli langsung"

"Gada, habis tiketnya"

"Ih kamu mah!"

"Hadeh kenapa sih kak? Jangan ngerengek terus dong"

"Dia ga mau ditinggal kamu Chan" Ten berbicara

Haechan merotasikan bola matanya. Dia menbiarkan Mark yang mendekap erat lengannya dan bersender pada bahunya. Jari-jari Mark bermain pada perut Haechan, menggambar pola-pola abstrak.

Dua puluh menit berlalu, terdengar pengumuman bahwa pesawat yang Haechan tumpangi akan segera lepas landas. Haechan bangkit dan berpamitan, memeluk satu persatu semua keluarga dan yang lainnya.

Haechan memeluk Mark, mengelus punggung lebar sang suami. Lalu melepas pelukannya dan menatap Mark.

"Gausah nangis lebay, udah pernah aku tinggal 2 tahun"

Mark mengangguk.

"Aku pergi ya, jaga diri baik-baik" ucap Haechan sambil mengelus pipi Mark

Mark mengrenyit sedikit ambigu dengan pernyataan Haechan.

"Kamu hati-hati, jaga diri juga. Kalo udah sampe kabarin aku"

"Iya ganteng"

Haechan mencium bibir Mark sebagai tanda perpisahan dan tentu saja di balas. Tak lama ciuman di lepas, Mark mengelus perut Haechan sekali lagi.

"See u Mark kecil" ucapnya membuat Haechan tersenyum kecil

"Udah ya, semua aku pergi dulu!"

Haechan pergi menarik kopernya menjauhi kerumunan orang yang mengantarkannya. Mark menatap kepergian Haechan, lalu bahunya di tepuk oleh Sungchan.

"Udah elah bang, baik-baik aja. Balik yok"

Mark mengangguk lalu pergi dari sana. Dirinya dirangkul Taeyong.

.

Sampai di rumah, Mark terus menatap ponselnya lebih tepatnya room chatnya dengan Haechan. Pintu terbuka, menampilkan Jaehyun berdiri di baliknya dengan nampan di tangan.

"Gausa di pelototin mulu, lagian dia belom lama berangkat. Mending makan ye kan, nih"

Jaehyun memberikan mangkuk berisi semangka dingin yang sudah di potong, lalu ia duduk di depan Mark.

"Ngapain?" tanya Mark

"Lah gue ga boleh disini?"

Mark menyengir, "Boleh"

Jaehyun mendengus keras lalu memakan apel di tangannya.

"Jarang ngobrol berdua, canggung ya"

"Iya.. Ayah"

-sτrᥲᥕᑲᥱrrу mіᥣk- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang