🍉☀️

4.1K 477 22
                                    

05.58
Jam aku nulis ini.

◦ ◦ ◦

Hari ini adalah hari dimana mereka semua melakukan ujian. Haechan dan teman-temannya sedang berada di belakang sekolah, bukan untuk belajar tapi hanya nomgkrong biasa.

"Pada mau lanjut kuliah dimana?" tanya Nana

"Belom tau si, tapi rencana bakal di luar negri" ucap Guanlin

"Terus Renjun?"

"Bakal ikut Guanlin"

Nana mengangguk, lalu menatap Lucas.

"Gua ga kuliah, langsung di jadiin CEO di perusahaan ayah gue"

"Rada ragu sih gue, tapi ya semoga berhasil"

Mereka semua tertawa.

"Kak Yeri gimana?"

"Di luar negri nih, sama kayak Guanlin juga"

"Ah nanti kita jauh dong bebski" Lucas cemeberut lalu hendak memeluk Yeri

Pletak.

Yeri menjitak Lucas, "Jangan dekat dekat bang, nanti tertular virus alay diriku"

Lalu Yeri berpindah duduknya menjadi di sebelah Jungwoo.

"Kalo Kak Jungwoo gimana?"

"Bareng Yeri"

Mereka mengangguk.

"Kalo Mark? Gimana nih?"

"Maunya di luar negri, tapi nih gamau ditinggal" ucap Mark sambil menoel pipi gembul Haechan yang sedang minum susu stroberi.

"Udah sih Chan biarin aja" Jisung angkat bicara di balas deheman oleh Haechan. Dirinya selalu badmood jika membahas masalah Mark kuliah di luar negri.

Bel tanda masuk berbunyi, mereka semua langsung beranjak pergi ke kelas masing-masing. Haechan dan Mark jalan di belakang.

"Jangan di cemberut gitu" ucap Mark

Haechan menggeleng. Lalu mereka sampai di ruang ujian Haechan.

"Sana masuk, kerjain yang bener ya" Mark mengelus rambut Haechan

"Kakak juga" ucapnya sambil tersenyum manis

Mark mengangguk lalu pergi ke ruang ujiannya. Haechan duduk di kursinya. Tak lama pengawas masuk, mereka semua di perkenan untuk berdoa secara individu. Setelah itu soal di bagikan.

"Silahkan di kerjakan dengan teliti" ucap pengawas

Haechan dan yang lain mulai mengerjakan soal tersebut.

Waktu terus berputar, suasana sunyi sekali. Kini waktu tersisa 30 menit.

"Ayo yang belum dan masih kurang banyak kerjakan, waktu tersisa 30 menit" ucap pengawas.

Haechan kurang 5 nomor. Dia masih terus menghitung, mencoba mengingat rumus yang harus di gunakan.

.

"Susah banget asli soalnya, beda sama materi" keluh Guanlin

Mereka semua kini berada di belakang sekolah.

"Lo kali yang belajar nya ga bener" ucap Yeri

"Enak aja lo kalo ngomong, tapi bener sih"

Mereka semua geleng-geleng.

"Balik lah yok" ucap Sungchan

Mereka mengangguk. Lalu kembali ke rumah masing-masing. Hari ini Mark membawa motor.

-sτrᥲᥕᑲᥱrrу mіᥣk- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang