Main || SS2

4.2K 355 45
                                    

Nama baby MaHae mau siapa nich?

Happy reading <3

◦ ◦ ◦

Pukul 10.00

Haechan bangun dari tidurnya, badannya terasa remuk dan lubangnya terasa perih sekali mungkin lecet. Mereka bermain dari pukul 7 malam sampai pukul setengah 4 pagi.

"Morning sayang" Mark menangkup wajah Haechan lalu menciuminya.

"Masih ngantuk hm?"

Haechan mengangguk lucu.

"Tidur aja lagi"

Haechan menggeleng

"Mau mandi, badan aku sakit semua. Kakak brutal banget, kek orang kesurupan" ucapnya cemberut

Mark terkekeh, "Maaf, mau mandi kan? Ayo mandi"

"Gak mau kalo mandi bareng!"

"Aku udah mandi sayang, tinggal kamu. Sarapan juga udah di siapin"

Haechan mengangguk. Mark mengangkat tubuh polos Haechan, membawanya ke dalam kamar mandi. Dia mendudukkan Haechan di bat tup yang sudah terisi air hangat. Haechan memejamkan mata saat air itu menyapa kulitnya.

"Cepet mandinya ya, takut kamu sakit. Nanti kalo udah panggil aku"

"Okai"

Mark keluar kamar mandi, dia menunggu Haechan sambil memainkan ponselnya.

Haechan menyabuni tubuhnya, membersihkan sisa-sisa sperma yang menempel pada tubuh maupun rambutnya. Dia meraba lubangnya dan meringis kecil.

"Beneran lecet ini mah, perih pisan. Mark goblog, ngewe kek orang kesurupan reog." Haechan bersungut-sungut

Setelah selesai dengan ritualnya, Haechan berteriak memanggil Mark. Mark masuk ke dalam kamar mandi dengan bathrobe di tangan. Haechan berdiri di bantu Mark. Mark menyerahkan bathrobe tadi kepada Haechan dan langsung di pakainya. Lalu Mark menggendong Haechan keluar kamar mandi dengan hati-hati.

"Pake dulu kaosnya, lubang kamu kakak obatin"

"Vulgar cekali leee. Aku obatin sendiri"

"No, emang kamu bisa?"

"Ya engga"

Mark berkacak pinggang lalu menggeleng. Haechan dengan segera memakai kaosnya. Mark membuka salep yang sudah ia ambil.

"Nungging dulu"

"Mau ngapain? Kalo main lagi aku gamau"

"Di obatin sayang"

"Oh"

Haechan menungging. Mark mulai mengoleskan salep tadi di lubang Haechan.

"Issh perih kakk" rengek Haechan

Mark meniupnya membuat Haechan mendesah.

Anjing kelepasan, batinnya.

Haechan menoleh ke belakang lalu menyengir

"Malah ngedesah, ngajak tempur?" tanya Mark sambil menatap Haechan.

"Minta dibunuh?"

"Iya maaf"

"Udah belom?! Lama banget sih, pegel anju"

Mark meremas bokong Haechan lalu menciumnya, "Udah sayang"

"Orang gila, bokong dicium"

"Wangi"

Haechan :

-sτrᥲᥕᑲᥱrrу mіᥣk- [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang