8

2.5K 458 53
                                    

Weeh salah publish barusan 😂
.
.
.

Sungguh bukan maksud raja Carlos, ratu Eliza dan prince Alden mengabaikan keberadaan Tyana, semua yang terjadi saat makan malam tidak sengaja mereka lakukan.

“Sudahlah Alden, Papa yakin princess kita saat ini bersama Jugo dan Tio anaknya.” Raja Carlos mencoba menenangkan prince Alden yang sedari tadi sibuk mengerahkan anak buahnya untuk mencari princess Amerta yang belum ia temukan juga padahal hari sudah hampir tengah malam.

“Harusnya aku tak mengacuhkannya Papa, harusnya aku membawanya untuk duduk disampingku. Bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan princess Papa, aku tak mau kehilangan adikku lagi.” Menyesal itulah yang saat ini prince Alden rasakan.

“Tidak akan Papa biarkan princess pergi dari kita lagi Alden, Papa sedang berusaha menghubungi Jugo dan juga Tio tapi, mereka susah untuk dihubungi.”

“Apa mereka berdua dapat di percaya Papa?”

“Tentu, tanpa mereka kita tak akan pernah bertemu dengan princess.”

Tok.. Tok..

“Permisi yang mulia raja Carlos, Jugo ingin bertemu.” Seorang prajurit mengabarkan kedatangan Jugo.

“Persilahkan Jugo masuk.”

“Selamat malam yang mulia,” sapa Jugo.

Buk!

Prince Alden!” Jerit ratu yang melihat prince Alden memukul Jugo dengan keras.

“Dimana adikku sialan.”

“Alden tenanglah, Jugo dimana princess?” Raja Carlos menarik anaknya agar tak menyerang Jugo lagi.

“Maaf yang mulia, tadinya saya juga sedikit terkejut melihat princess Amerta menghampiri kami dengan air mata yang bercucuran.” Jugo sedikit mendramatisir ceritanya.

“Kemudian princess berkata ia sama sekali tak dianggap saat makan malam, ia merasa kalau kehadirannya tidak benar-benar diinginkan. Raja dan ratu sudah memiliki anak perempuan yang mereka sayang dan prince Alden juga sudah memilki adik yang begitu ia sayang, princess hanya ingin kembali ke kehidupannya tanpa ada orang tua dan kakak karena adapun ia merasa tak dianggap. Begitulah yang princess katakan pada hamba yang mulia,” lanjut Jugo melebih-lebihkan.

“Dimana adikku sekarang?”

Princess sudah ada dikamar Anda prince.” Setelah mendengar jawaban Jugo dengan secepat kilat prince Alden pergi menuju kamarnya.

Princess…” ucap prince Alden sendu, setelah tiba dikamarnya ia melihat adiknya sudah  terlelap dalam tidurnya.

“Maafkan aku sebagai kakak belum bisa membiasakan kehadiranmu.” Kemudian prince Alden ikut berbaring sambil memeluk erat tubuh adiknya hingga ikut terlelap.

“Selamat pagi…” sapa prince Alden yang melihat adiknya mulai membuka mata. Mata bulat biru yang sama persis dengannya itu menatap kosong dirinya.

“Hey… waktunya bangun princess, hari ini kakak akan mengajakmu ke akademi.”

“Hoamm… Akademi?”

Prince Alden terkekeh melihat adiknya yang tak malu-malu menguap lebar didepan wajahnya. “Hmmm… persiapkan dirimu princess.”

“Aku akan ikut tapi dengan satu syarat.”

“Dan apa itu?”

“Jangan mengacuhkanku L.A.G.I.”

“Tidak akan sayang, maafkan kakak, Papa dan Mama semalam yang melupakan keberadaanmu, sungguh kami semua tidak sengaja.”

Princess AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang