2

3.9K 640 37
                                    


Kunjungan dari kerajaan Lotus berjalan lancar. Ke 2 kerajaan itu membahas tentang kerjasama yang akan mereka sepakati guna kepentingan rakyat atau tepatnya kemajuan di dunia Lotus ini.

"Baiklah, ku rasa kami perlu undur diri," ucap Lord Damian.

"Ah.. Kenapa buru-buru sekali Lord, lebih baik kita makan malam bersama terlebih dahulu, bukanya itu ide yang bagus Lord?" Tawar Raja Carlos pada sahabatnya itu. Saat sedang kunjungan yang berhubungan tetang kelangsungan kerajaan maka mereka akan bersikap formal tapi akan bersikap layaknya sahabat jika tidak membahas tentang kerjaan.

"Ck.. Kau ini. Baiklah kita makan malam di sini terlebih sahulu, bagiamana Queen dan putra mahkota?" Tanya Lord Damian pada istri dan anaknya.

"Baiklah, aku akan mengabari Putri kita kalau kita akan pulang terlambat," jawab Queen.

"Ah iya.. Anak itu tidak bisa ikut karena ada tugas akademi serta ada pelatihan elemen." Jelas Lord Damian.

Sedangkan Putra mahkota yang bernama Aiden De' Amazeus Loutus itu tak banyak bicara. Dia akan berbicara jika ada yang bertanya. Sifatnya yang irit bicara serta misterius makin membuat Liana dan wanita-wanita lainnya penasaran.

Liana berharap jika dia akan di jodohkan dengan putra mahkota, tapi ntah kenapa Papa dan Mamanya tak pernah membahas hal itu. Sesekali Liana melirik ke arah Pangeran mahkota tapi sialnya kali ini dia ketahuan mencuri pandang oleh putra mahkota.

"Makan malam masih lama, bagaimana kalau nona Liana mengajak saya berkeliling istana untuk sekedar melihat-lihat?" Tiba-tiba Pangeran Aiden bersuara.

Liana yang disebut pun sedikit terkejut dan melirik kearah Papa dan Mamanya.

"Pergilah sayang temani putra mahkota, kebetulan kakakmu Alden juga sedang bertugas ke perbatasan jadi tidak bisa menemani putra mahkota," jawab Ratu pada anaknya.

Ke 2 nya pun pergi meninggalkan ke 4 orang tua itu. Seperginya anak-anak mereka. "Kau sudah menemukan Putri kandungmu Carlos?"

"Aku sudah menemukan titik terang keberadaan putriku Damian, dia berada di dunia lain. Penyihir utusanku itu menyebutnya bumi, ntah bagaimana dia bisa berada disana," lirih raja Carlos.

"Kau..kau sudah menemukan putriku Carlos? Bisa kamu pertemukan aku dengannya?" Ratu Eliza menangis mendengar suaminya sudah menemukan anak yang mereka cari selama 23 tahun ini.

"Tenanglah Eliza, Damian akan membantu Carlos membawa Princess kalian kembali ke sini." Queen Laila mencoba menenangkan istri sahabatnya itu. Mereka memang sudah berjanji tidak akan memanggil dengan embel-embel gelar jika sedang berempat.

"Apa wanita itu belum berhasil kau temukan Carlos?"

"Dia sungguh picik, ntah bagaimana dia bisa bersembunyi selama ini. Tapi aku cukup lega karena dia tidak membunuh putriku dan mengambil seluruh kekuatan putriku. Untung saja aku sempat memakaikan kalung permata khas kerajaan Samas pada putriku." Raja Carlos menghela nafas dan melanjutkan perkataannya.

"Aku bertemu dengan pemyihir itu saat sedang berburu. Dia bisa melihat masa laluku dan masa depan serta keberadaan putriku. Dia seorang Penyihir Pria yang memiliki anak laki-laki seumuran dengan Alden. Aku meminta bantuannya, hanya saja dia meminta syarat yang cukup membuatku bingung," jeda Raja Carlos.

"Bingung," beo Lord Damian.

"Ya.. Dia meminta dirinya dan anaknya untuk menjadi pelayan pribadi putriku jika sudah berada di dunia ini. Dia juga akan menjaga terus keturunan dari putriku. Dia sempat berkata kunci perdamaian sejati adalah Amerta dan keturunannya."

Princess AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang