16

1.5K 386 49
                                    

Nungguin update nya ya?
Sksksksks
Maafkan Ondet yang belum bisa kasih kepastian,
Awas banyak typo
*
*

Kepercayaan adalah suatu hal yang Tyana pegang teguh selama ini. Jika seseorang mempercayainya maka, ia akan mempercayai balik orang tersebut.

Keraguaan adalah hal yang sebisa mungkin Tyana hindari. Jika seseorang meragukannya maka, menjauh adalah pilihan Tyana. Untuk apa bersama dengan orang yang meragukannya, bukankah itu akan menyakiti untuk kedepannya.

Satu tahun setengah sudah berlalu, jika kalian ingat kehadiran Jugo kala raja dan prince menangis, itu adalah kejadian yang paling menyakitkan sepanjang kehidupan raja, ratu dan putranya.

Satu setengah tahun lalu, Jugo datang dengan membawa sebuah surat dari Tyana untuk kedua orang tua dan kakaknya. Ungkapan kecewa pada keluarga jelas tergambar dalam tulisan cantik Tyana.

Tyana yang sejak dulu merasa tak diharapkan kehadirannya, kemudian kejadian aneh yang ia alami hingga menemukan keluarganya tertulis rapi di surat yang Jugo bawa.

"Jangan pernah menemuiku, biarkan aku yang menemui kalian nanti jika aku sudah siap. Jika kalian melanggarnya maka aku akan membenci kalian semua seumur hidupku."

Alden termenung dikamarnya meremas pelan surat yang tinggal separuh itu. Ia sengaja menyimpan potongan surat itu agar selalu ingat untuk tidak menemui adiknya, walaupun dalam hati ia sangat rindu dan merasa bersalah.

Satu setengah tahun ini dirinya seperti raga tak bernyawa. Kemedan perang adalah hobinya. Walaupun antar negara akur tapi, ada tikus-tikus kecil yang berniat mengadu domba antar negara tersebut maka, dengan senang hati Alden menumpas semuaya hingga ke akar-akarnya.

Bagaimana kabar Liana? Gadis itu sudah menjadi putri mahkota, tepat satu tahun lalu Liana dipinang putra mahkota dan sudah resmi menjadi istri putra mahkota. Bahkan kabarnya Liana kini sudah mengandung buah hati dari pernikahannya dengan putra mahkota.

Bahkan saat pernikahan Liana, Tyana juga tidak menunjukkan batang hidungnya. Hanya Jugo dan Tio yang datang mewakili Tyana.

"Alden...." Seseorang membuka pintu kamarnya.

"Hmmm...."

"Sayang... Ini..." Seseorang itu yang tak lain Ratu Eliza memberikan sepucuk surat untuk putranya. Ia mengusap pelan pucuk kepala putranya dengan sayang. Ratu Eliza merasa menjadi ibu yang gagal untuk putra putrinya, tapi ia harus kuat demi keluarganya.

"Ini apa, Mama?" Tanya Alden yang sudah menerima surat itu.

"Bukalah.. Papa dan Mama juga mendapatkan surat seperti dirimu. Mama keluar dulu ya, Mama harap setelah membaca surat itu kau kembali seperti dulu my prince."

To: My Prince

Alden mengernyit, merasa tak asing dengan tulisan itu. Dengan hati-hati ia membuka dan ntah kenapa hatinya berdebar-debar.

Hy My Prince
Kakak tampanku, bagaimana kabarmu? Aku harap kau baik-baik saja, kau tau? Aku merindukanmu. Sangat!
Cepatlah menikah dan berikan Papa Mama cucu, jika kau menikah aku janji akan datang.
Aku dengar dari Tio kau selalu meyalahkan dirimu sendiri atas kejadian di danau dulu, benar begitu?
Oh ayolah...
Aku sudah memaafkanmu.
Aku menyayangimu, mencintaimu, kau adalah kakakku.
Cepat berikan aku kakak ipar, oh atau kau mau dengan salah satu temanku? Dia gadis yang unik, cantik dan luar biasa aneh.
Jika kau mau maka kirim surat padaku dan aku segera mengirimkannya ke istana. Tenang saja bobot dan bibitnya terjamin.

Princess AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang