Cerita ini proses revisi biar alurnya gak amburadul
Menjadi orang penting di dunia lain?
Bukan dunia lain alam ghoib, tapi dunia lain benar-benar dunia manusia dengan kekuatan yang hanya aku lihat di film-film.
Otak dan Jiwaku benar-benar dibuat kal...
Sebelum masuk ke cerita mari baca, Ondet mau numpang kasih info di lapak ini kalau....
MENDADAK JADI PERMAISURI UDAH ADA DI TBO KESAYANGAN KALIAN.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PO Sampai tanggal 30 yes prend prend kuuh.. Yang belum punya novelnya sabi nih.. Huhu
Oya.. Jangan lupa follow IG_ ondetoys dong.. Isinya ntar cuplikan eh potongan cerita baik draft maupun yang udh di publish.
Tengkyuuu semuanya • • •
Nah... Happy reading √ √
Hari ini adalah hari kepulangan Tyana ke istana Samas. Perjalanan dari pegunungan Tirta menuju istana memakan waktu satu hari penuh. Perjalanan yang berisikan Tyana, Jugo dan Tio itu terlihat begitu meriah. Sepanjang jalan Tyana tak berhenti berceloteh ria. Jugo juga terlihat antusias setiap menjawab pertanyaan dari Tyana sedangkan Tio, dirinya lebih fokus mengendalikan kuda yang membawa kereta mereka. Harusnya mereka bisa berteleportasi tapi demi keinginan Tyana yang ingin berjalan-jalan, jadilah mereka menaiki kereta kuda.
"Wah... Istana sudah mulai terlihat."
"Sebentar lagi kita akan sampai."
"Hah.. Ayah, menurutmu masih berapa meter lagi kita akan sampai?" Tanya Tio tiba-tiba.
"10 km atau mungkin 20 km, memangnya kenapa? Kau sudah lelah? Ingin bergantian dengan Ayah?"
"Coba lihat kedepan."
"YA TUHAN!" Pekik Jugo dan Tyana serempak.
"Ada acara apa? Kenapa begitu ramai dan oh... Lihat Ayah.. Lihat.. Kenapa setiap orang membawa selembar.. Em... Apa itu ya...." Tyana memicingkan mata nya. Sampailah mereka di awal barisan.
Barisan itu terdiri dari orang tua, muda bahkan bayi. Mereka berdiri di sebalah kiri dan kanan jalan sambil mengangkat tinggi-tinggi kertas yang berisikan gambar seseorang.