11

2.6K 468 28
                                    

1 2 3 sate ayam
4 5 6 ayam rica-rica
Halo selamat malam
Jangan lupa baca cerita
😂😂

...
...

Pagi ini Tyana terlepas dari pengawasan sang kakak, karena prince Alden sedang mendapat tugas dari sang Papa.

"Nah Tio, coba tunjukkan kekuatanmu?" Pinta Tyana pada Tio, saat ini mereka berdua sedang berada di perpustakaan istana.

"Disini tidak boleh menggunakan kekuatan princess," jawab Tio yang duduk tepat didepan Tyana dengan meja sebagai pembatas.

"Loh kenapa?"

"Ini perpustakaan princess, semua yang berkunjung tidak boleh menggunakan kekuatannya. Princess bisa lihat disetiap pojok ruangan perpustakaan ini ada benda yang terbang menyerupai bola berwarna biru itu?" Tunjuk Tio pada salah satu benda yang ia sebut tadi.

Tyana menoleh kearah benda yang ditunjuk Tio. "Hmmm... Apa itu?"

"Itu semacam alat pengintai princess."

"Wah seperti cctv jika di duniaku dulu?"

"Benar princess," jawab Tio yang memang mengetahui sedikit tentang dunia tempat tinggal princess Amerta dulu.

Krieet..

Tyana mendorong kursi yang ia duduki kemudian menaiki meja. "Hai..." Sapanya pada benda bulat  itu.

"Astaga princess saya mohon turun, Anda bisa saja terjatuh." Panik Tio.

"Aku hanya ingin menyapa, oh dan siapa dibalik benda itu. Umm maksudku yang memegang kendali?"

"Itu bagian pengintai princess, jika Anda ingin melihat nanti akan saya antarkan tapi saya mohon turun dari meja, itu berbahaya." Tio menatap cemas Tyana kemudian benda bulat secara bergantian, ia takut jika sang raja sedang memantau pekerja istana.

"Te..." Belum sempat Tyana menyelesaikan ucapannya, salah satu benda bulat biru mendekatinya.

"Princess turun!" Perintah benda itu dengan suara yang Tyana kenal.

"Astaga PAPA!" Jerit Tyana karena senang itu Papanya.

Deg..

Tio makin dibuat cemas. "Princess, ayo turun." Tio memberanikan diri menarik tangan Tyana.

"Sebentar Tio. Papa, aku akan pergi ke luar istana bersama Tio. Aku ingin melihat Tio menggunakan kekuatannya."

"Papa..... Halooo Papa....??" Tyana melambai-lambaikan tangannya didepan benda bulat biru itu.

"Kemana Papa, Tio?" Tio melihat kearah Tio.

"Sebaiknya..."

Brak

"Astaga!" Tio dan Tyana berjengit kaget dan berucap secara bersamaan.

"Papa."

"Yang mulia."

"Turun!" Raja Carlos tanpa senyum mengulurkan tangannya kepada Tyana yang masih berada diatas meja.

Dengan takut-takut Tyana menerima uluran tangan sang Papa, ia baru pertama kali melihat wajah raja Carlos yang sedikit tegang, wajar dia juga belum lama bertemu.

Setelah berhasil turun dari meja yang tak begitu tinggi, raja Carlos langsung memeluk erat putrinya. "Jangan berulah sayang, bagaimana jika kau jatuh dari meja itu," ucap raja Carlos sambil mengusap punggung putrinya yang belum lama ketemu.

Tyana mengolo mendengar perkataan Papanya. "Astga Papa, bahkan meja ini hanya sebatas pinggangku. Kalaupun jatuh pasti rasanya seperti digigit semut saja."

Princess AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang