6

4.1K 625 180
                                    

23 tahun yang lalu, seorang ratu berhasil melahirkan putri cantik yang ia kandung selama 9 bulan dengan selamat. Hari kelahiran sang putri bertepatan dengan bulan purnama merah yang terjadi setiap 250 tahun sekali dan bulan itu hanya terjadi beberapa detik yang kemudian digantikan dengan bulan purnama biasa. Semua mahkluk hidup baik manusia dan mahkluk immortal lainnya mempercayai jika seorang anak terlahir saat bulan purnama merah sempurna, maka hanya ada dua kemungkinan yaitu, kematian sang bayi secara tragis karena bayi tersebut akan hangus secara tiba-tiba atau bayi itu akan hidup dan menjadi incaran mahkluk lainnya yang menginginkan kekuatan dalam tubuh si bayi.

Selama beberapa bulan sang ratu yang tak lain ratu Eliza beserta raja Carlos dan anggota kerajaan Samas berhasil menyembunyikan kelahiran putrinya dari semua mahkluk baik manusia dan mahkluk immortal lainnya. Tapi semua itu tidak bertahan lama, sampai seorang penyihir wanita berhasil menculik sang bayi yang tak lain adalah princess Tyana Amerta Al Xavarius. Ratu Eliza sangat terpukul akibat kehilangan putrinya, ia sempat depresi selama 2 tahun, sampai akhirnya raja Carlos mengangkat seoarang balita yang berumur 2 tahun yang tak lain adalah Liana, putri dari seorang prajurit yang meninggal akibat peperangan melawan pemberontak kerajaan Samas. Kehadaran putri Liana perlahan menyadarkan ratu Eliza dari depresinya. Raja Carlos tak pernah berhenti mencari keberadaan putri kandungnya, hingga datang seorang penyihir yang tak lain adalah Jugo dan Tio yang ntah bagaimana bisa mengetahui keberadaan princess Amerta.

"Bertahun-tahun Papa mencarimu sayang, bertahun-tahun tanpa ada rasa putus asa sama sekali." Raja Carlos menatap sendu putrinya disela-sela penjelasannya.

"Tunggu! Bagaimana paman Jugo dan Tio bisa tahu jika aku anak dari kalian raja dan ratu kerajaan Samas, padahal kalian sudah menyembunyikanku sejak aku lahir dan hanya penyihir wanita itu yang mengetahuiku," kata Tyana yang sejak tadi menyimak cerita dari orang yang menyebut dirinya Papa Tyana.

"Kami tak pernah menyembunyikanmu sayang, kami hanya menyembunyikan waktu kelahiranmu. Ntah bagaimana penyihir itu mengetahui waktu kelahirannmu. Setelah kau menghilang Papa mengadakan sayembara untuk menemukanmu. Siapapun yang dapat menemukanmu maka Papa akan memberikan dia gelar bangsawan kelas atas. Kalung... apa kau masih membawanya sayang?" Tanya raja Carlos.

Tyana mengeluarkan kalung yang bertengger dihelehnya. "Ini..."

Raja Carlos mengangguk. "Itu adalah kalung pemberian kakekmu sayang, saat kau lahir beliau masih hidup. Kakekmu berkata jika kalung ini hanya bisa dimilki oleh dirimu, jika kalung ini hilang maka ia akan kembali dengan sendirinya kepada pemilikknya."

"Pantas.. sewaktu remaja aku pernah iseng menjualnya, saat itu aku butuh uang untuk membiayai awal kuliahku. Setelah aku menjual dan mendapatkan uangku, kalung ini tiba-tiba saja ada dikantong celanaku."

"Kau mencuri uang itu?" celetuk prince Alden.

"Enak saja, aku mengembalikan uang itu, Ya.. walaupun setelah bertahun-tahun kemudian."

"Bagaimana kau mengembalikannya?"

"Gampang... aku tinggal bilang kalau aku sedang berbagi rezeki."

"Permata itu permata langka dan pasti harganya sangat mahal."

"Di duniaku dulu ini adalah permata biasa dan hargany hanya cukup untuk membeli satu buah rumah dengan perkarangan yang luas." Tyana berucap seolah-olah harga kalungnya tidak seberapa.

"Ck..." Prince Alden berdecak gemas.

"Ingin lanjut mendengarkan cerita dan penjelasan Papa atau ingin berdebat dengan kakakmu princess?" Kali ini ratu Eliza yang besuara.

"Ck.. Dia menggangguku," tunjuk Tyana pada prince Alden. Melihat adiknya yang kurang ajar menunjuk wajahnya, Alden dengan santainya menggigit telujuk Tyana.

Princess AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang