part 29

1K 99 1
                                    

Ga kerasa kalo seharian ini udah ngelakuin kegiatan banyak banget, mulai dari buat lokasi api unggun di tengah' tengah lapangan, belum lagi buat lingkaran untuk tempat duduk nanti pas acara api unggun. Jangan salah paham, itu mah kegiatan OSIS sama siswa yang rajin aja. Yang lainnya mah rebahan, goleran, ngeghibah, protes, makan mulu, haechan contohnya.

"Ya tuhan.. tolong berikan hamba mu ini kesabaran dalam menghadapi anak dakjal yang kau titipkan" kata renjun seraya menatap haechan dengan kepala di gelengkan. Masalahnya si haechan bukannya bantuin apa kek, ehhh malah goleran kek dugong, kurang sabar apa renjun coba.

Jeno turut ikut berdoa di sampingnya, "yaa tuhan, tolong berikan haechan hidayah agar tidak rebahan dan menjadi beban keluarga terus" sambung jeno.

"Heh, gue denger ye, lu berdua juga beban keluarga, dasar ga tau diri" jawab haechan yang baru saja bangun dari aksi rebahannya. Lalu menatap malas renjun dan jeno yang sedang memperhatikannya, gua tau gue ganteng,  kata haechan dalam hati.

"Seenggaknya gue masih lebih tau diri dari lu" balas renjun sambil melipat tangannya di depan dada, jangan lupa tatapannya terpusat pada lee haechan, dengan alis terangkat sebelah, keknya udah siap- siap adu bacot lagi deh.

Jeno dari tadi cuma menyimak ajalah, ga mau nimbrung.

Haechan menatap renjun julid, "lu tuh kerajinan"

"Lu aja yang kemalesan" jawab renjun, lalu memasang muka nyolot.

Haechan mengangkat kedua alisnya, "ya ya ya, serah lu dah" finalnya, haechan biasanya ga mau ngalah, tapi ya karena lagi ga mood gelud ya udah ngalah aja dulu.

Renjun tersenyum miring, ini nih yang dia suka, menang dari adu bacot lawan lee donghyuck.

"Njun"

Renjun yang merasa terpanggil pun menoleh, di ikuti jeno dan haechan yang ikut menoleh juga ke arah orang yang memanggil renjun.

Jaemin menatap aneh jeno dan haechan, "apaan dah? Orang gue cuma manggil renjun doang"

"Replek" jawab haechan.

"R-E-F-L-E-K-S" heja jeno sambil menatap haechan,  "iye tauuuuu" jawab haechan kemudian.

"Ada apa manggil gue?" Tanya renjun sambil mendekat ke arah jaemin,

Jaemin kembali menatap renjun, "biasa, di suruh ngambil makanan sama pak yanto" jawab jaemin.

"Sekarang?" Tanya renjun sambil mengernyitkan dahi.

"Bulan depan" jawab jaemin, lalu mendecak kemudian "ya sekarang lah huang renjun, lu mau anggota kemah mati dadakan semua karena kelaperan hah?" Jaemin nyolot kemudian.

"KOK NGAMOK?" Sewot renjun.

Nyolotnya jaemin ke renjun emang pilihan yang amat salah, karena yang pinter nyolot ya cuma huang renjun.

Jaemin menghela nafas, "iya maap, yaudah hayuk buruan, Anggota OSIS udah stand bye di bis" kata jaemin menatap renjun,

Renjun mengangguk, "yaudah hayuk, tapi bentar gue mau ngambil jaket" jawab renjun, lalu renjun menatap haechan yang ada di dalam tenda, "chan, tolong ambilin jaket gue" kata renjun.

Haechan melirik renjun, "ambil aja sendiri" jawabnya.

"Udah heh, ga usah mancing per-gelud'an deh chan" kata jeno menatap haechan, pasalnya renjun udah natap datar haechan dari tadi.

Haechan nyengir, "candaaa, serius amat dah" kata haechan lalu mengambil jaket renjun, kemudian mengulurkannya kepada renjun, "nih"

Renjun menerima jaketnya, "thanks" jawab renjun lalu mulai memakai jaketnya.

Ketos Badboy || Na Jaemin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang