part 63

676 76 6
                                    

"Bisakah nanti beribu maaf yang yang tersampaikan mampu mengobati jutaan luka yang tertoreh padamu?"

Na jaemin.

Dinginnya hembusan angin malam yang menerpa permukaan kulit agatha membuat gadis itu mendesah pasrah, angin malam ini memang sangat kencang membuat dirinya kedinginan, apalagi sekarang ia hanya menggunakan kaos biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dinginnya hembusan angin malam yang menerpa permukaan kulit agatha membuat gadis itu mendesah pasrah, angin malam ini memang sangat kencang membuat dirinya kedinginan, apalagi sekarang ia hanya menggunakan kaos biasa. Kini gadis itu tengah duduk di kursi yang berada di balkon kamarnya, entah sudah berapa kali gadis itu mendecak sembari menempelkan benda pipih miliknya ke dekat telinga, menghubungi seseorang yang tak kunjung di angkat juga. Agatha butuh kabar saat ini juga.

"Kamu kemana sih?!" Agatha menarik kasar ponsel yang awalnya berada di telinga lalu kembali ia tatap.

Sejak tadi siang na jaemin bahkan tidak mengangkat telfon dari agatha. Jangankan diangkat, tersambung saja tidak, mungkin ponsel cowok itu sekarang sedang mati total. Belum lagi puluhan chat yang agatha kirim sejak siang hari tadi, masih ceklis satu yang artinya belum terbaca apalagi terbalas.

Agatha mendudukkan kembali dirinya, ia menyenderkan punggungnya sembari mendongkak menatap langit malam yang sungguh cantik dengan hiasan bulan sabit serta taburan bintang.

"Jaemin, kamu kemana sih? Kenapa ga ngasih kabar?" Gumam agatha pelan.

"Harusnya kamu chat aku tadi siang sebelum pergi, kamu tau kan khawatir itu ga enak banget?" Lanjut agatha kembali.

Agatha lalu menghela nafasnya dengan gusar. Tadinya dia sudah menghubungi renjun dan juga haechan untuk menanyakan jaemin, namun nihil mereka berdua pun tak tahu jaemin di mana. Bahkan jeno, ia pun ikut tak aktif hari ini.

Agatha bangkit dari duduknya, ia dengan segera memasuki kamar lalu menutup pintu balkon. Dengan cepat keluar dari kamar dan menuju lantai bawah, meminta izin keluar malam ini untuk ke cafe memenuhi undangan dari sultan zhong chenle.

"Maaaa" panggil agatha seraya menuruni anak tangga. Namun nihil, yang dia dapatkan di ruang tamu hanyalah sang papa dan juga eldian tengil.

Agatha lalu mendekati sang papa yang tengah membaca koran, "pa" membuat sang kepala keluarga menoleh sembari menurunkan kaca matanya.

"Kenapa tha?" Tanya sang papa.

Agatha melirik sekeliling, "mama mana?"

"Ke toilet, mama mu sakit perut habis rujakan sama tetangga" balas sang papa lalu kembali menatap lembaran kertas kusut itu.

Agatha mengangguk, "oh.."

"Kenapa emangnya?"

Agatha berdehem kemudian, "pa, agatha mau minta izin" ucapnya membuat kepala keluarga kembali menoleh, termasuk eldian yang diselimuti rasa penarasan.

"Mau izin kemana?"

"Mau ke cafe pa, yang deket sekolah. Hari ini agatha kan udah berhasil, terus chenle janji buat neraktir agatha sama temen- temen sekalian, boleh ga agatha keluar?" Agatha menatap sang ayah.

Ketos Badboy || Na Jaemin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang