Di tengah indahnya langit senja sore hari, agatha memilih duduk dengan tenang di teras rumahnya. Menatap langit jingga yang nampak begitu cantik dan begitu manis di matanya. Perlahan sebuah senyum tipis terbit di bibir merah muda milik gadis itu. Memejamkan matanya sejenak menikmati hembusan angin sore yang membuatnya merasa tenang, agatha ingin melupakan kegelisahannya sore ini.
Sedetik kemudian agatha membuka matanya setelah seseorang menepuk bahunya sebanyak dua kali, agatha pun mendongkak hanya untuk mendapatkan eldian kakaknya yang sedang mengulurkan sebatang cokelat ke arahnya.
"Nih buat lo, galau tuh ga baik. Mending ngemil cokelat sis"
Agatha menerimanya dengan senang hati, lalu eldian pun tersenyum tipis. Bahkan eldian yang biasanya selalu menjahili agatha sekarang nampak berbeda, tatapannya semakin meneduh. Agatha tak tau kenapa kakaknya itu seperti itu, semuanya nampak aneh di matanya.
"Kalo gue gendut, mau tanggung jawab?"
Eldian menoleh sembari mengangkat sebelah alisnya, "kenapa? Ga suka gendut emang lo?"
Agatha hampir saja melempar sebatang cokelat di tangannya ke wajah kakaknya itu, pertanyaan tak berguna apa itu.
"Lo tanya sama semua cewek, gue yakin reaksi mereka ga jauh dari gue" balas agatha sembari menaruh sebatang cokelat itu di atas meja, lalu kembali menatap indahnya langit senja sore itu.
Eldian mengangkat bahunya sekilas, lalu ikut menatap langit senja yang mengjingga di atas sana.
"Ada masalah? Gue liat lo resah amat"
Agatha melirik eldian sekilas, "kepo" ucapnya membuat eldian berdecak malas. Tak di tanyai di bilang tak peduli, di tanyai di bilang kepo, eldian itu hanya bertanya bukan menjulid.
"Gue nanya baik- baik ye"
Agatha terkekeh, lalu menggeleng pelan. "Ga ada sih" balasnya lalu menghela nafas dengan lelah.
Eldian nampak diam, enggan bertanya atau bersuara kembali. Ia lebih memilih menikmati semilir angin sore yang memang benar sejuk adanya.
"Kak el"
"Hm?"
"Kalo seandainya kak el punya pacar, terus pacar kak el serasa berubah, kak el bakal gimana?"
Eldian menoleh ke arah agatha di sampingnya, yang ternyata gadis itu masih memejamkan matanya.
"Berubah gimana dulu tuh?"
"Berubah jadi power rangers? Ape jadi titan?" Lanjut eldian, langsung mendapat tabokan di bahu kanannya dari agatha.
"Serius"
"Yaudah berubah gimana? Ga ngerti gue" ucap eldian dengan polosnya.
"Ya berubah aja. Baik sifat maupun sikapnya. Semacam bersama orang yang sama tetapi berbeda" balas agatha di sertai senyum tipisnya.
"Kemarin orang itu perlakuin kak el layaknya seseorang yang paling berharga di dunia, tapi hari ini dia perlakuin kakak seolah kakak adalah orang asing. Dia kaku, dia datar, dia tajam." Lanjut agatha sembari menatap eldian yang nampak diam.
"Kak?" Panggil agatha, memastikan bahwa kakaknya mendengarkan apa yang dia katakan tadi. "Denger ga sih?"
Eldian memerjapkan matanya pelan, lalu mengangguk paham. "Oh denger. Kalo lo minta saran ke gue, lo minta saran ke orang yang salah, lo kan tau gue belum pernah pacaran, yakali gue ngasih nasihat!"
Agatha meringis pelan, bisa- bisanya dia lupa bahwa eldian adalah kaum jomblo abadi. "Ya maaf, lagian kenapa ga pacaran aja sih kak? Lagian lo ga jelek' jelek amat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Badboy || Na Jaemin [END]
Fanfiction[Part Masih Lengkap] "Kenalin. gue Na Jaemin, lu bisa panggil gue jaem, jaemin, sayang, bubu, bby, pacar, senyaman lu aja sih" kata jaemin cengengesan sambil menjulurkan tangan. Hujat boleh ga sih? Tahan.. Heh!!! Gila lo?! Anjim! Bener bener gila! K...