"Hilang tanpa jejak, lalu kembali tanpa jati diri."
Renandina Agatha.
Tiga hari sudah lamanya agatha dibuat kelimpungan pusing bukan main oleh seorang na jaemin. Selama itu jaemin serasa menghilang dari dunia dan selama itu juga jaemin hilang tanpa kabar sedikitpun. Sama halnya dengan lee jeno, semenjak tiga hari terakhir lelaki itu tampak sangat sulit agatha temui, sebenarnya agatha tidak akan menanyakan macam- macam, ia hanya ingin bertanya apakah jeno tau dimana jaemin sekarang. Namun semakin kesini agatha merasa semakin aneh. Lelaki itu malah serasa seperti sedang menghindari gadis itu sampai agatha berpikir, apakah dia telah melakukan kesalahan?
Begitupun juga dengan huang renjun. Lelaki itu masih sama seperti biasanya, namun sedikit berbeda bagi agatha. Bertemu dengan renjun akhir - akhir ini serasa dilanda ulangan matematika mendadak, sangat mencekam dan mengerikan. Auranya nampak sangat berbeda dari huang renjun yang biasanya. Sama halnya dengan lelaki bernama lee haechan itu, ia masih sama saja humoris seperti biasa dan menebar tawa kesana kemari. Namun semenjak tiga hari yang lalu, dimana haechan menjemputnya dan itu adalah suruhan jaemin, haechan nampak bersikap berbeda. Jika biasanya haechan bertemu agatha dia akan menggoda gadis itu, maka kali ini haechan hanya tersenyum sekilas lalu pergi. Sekali lagi agatha berpikir, apakah dia telah melakukan kesalahan? Jika iya, tolong katakan kesalah apa itu?
Temannya pun sama halnya, entah kenapa chenle, jisung dan ririn the gang juga merasa sangat aneh. Sangat aneh bagi agatha.
Melupakan hal itu sejenak, agatha langsung turun dari dalam mobilnya, hari ini ia diantar oleh supir pribadi ayahnya. Anehnya, ayahnya sangat memaksa agatha agar berangkat dengan supir, dengan alasan agar aman katanya. Dan anehnya lagi, anggota keluarganya tidak ada yang menanyakan bagaimana hubungannya dengan na jaemin. Atau hanya agatha yang merasa aneh padahal semuanya biasa saja? Ah agatha juga kurang tau.
"Makasih pak" ucap agiatha seraya menatap supir yang berada di bangku kemudi.
"Baik non, nanti akan saya jemput" agatha mengangguk sekilas sebagai jawaban, hingga akhirnya ia melangkahkan kaki menuju ke dalam lingkungan sekolah.
Fisiknya memang baik, namun hatinya jauh dari kata baik. Perasaannya sangat kosong entah kenapa.
"Ck, pake lepas segala lagi!" Ketus agatha sembari menunduk menatap tali sepatunya yang terlepas sendirinya, membuat gadis itu mendecak kesal. Mau tak mau ia harus memperbaikinya agar tak menimbulkan hal yang memalukan nantinya.
Agatha berjongkok, dia mulai mengikat kembali tali sepatunya. Tanpa sadar dua orang lelaki dengan suara berat lewat di sampingnya. Awalnya agatha acuh saja, ia tak peduli. Tapi ketika agatha mendengar sekali lagi suara itu, ia yakin itu adalah orang yang dia cari, na jaemin.
"Jaemin?.."
Serentak agatha langsung berdiri dan menatap punggung jaemin dan jeno di depannya, posisi mereka sekarang sedang berjalan berdampingan. Senang bukan main, agatha melebarkan senyumannya, akhirnya jaeminnya kembali.
"Jaemin!!"
Memang kurang beruntung atau bagaimana, panggilan agatha sama sekali tak terjawab. Dengan cepat agatha berlari menuju dua insan itu, lalu memegang dengan erat pergelangan lelaki yang ia ketahui berstatus sebagai pacarnya. Na jaemin.
"Jaem!" Sapa agatha dengan senyum lebar di bibirnya.
Namun seketika senyum agatha luntur, ketika jaemin melepas genggaman gadis itu dari tangannya. Dan menatap agatha dengan tatapan datar.
"Apa?"
Sebisa mungkin agatha kembali memaksakan senyumnya yang kian pudar, "kamu kemana aja? Kenapa ga ngabarin aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Badboy || Na Jaemin [END]
Fanfiction[Part Masih Lengkap] "Kenalin. gue Na Jaemin, lu bisa panggil gue jaem, jaemin, sayang, bubu, bby, pacar, senyaman lu aja sih" kata jaemin cengengesan sambil menjulurkan tangan. Hujat boleh ga sih? Tahan.. Heh!!! Gila lo?! Anjim! Bener bener gila! K...