NAMIKAZE BROTHER - Tujuan menjadi Ninja

3.6K 366 21
                                    

NAMIKAZE BROTHERS
Part 5

Kini terlihat team 9 berada di warung makan dango, untuk merayakan mereka karena lulus tes genin. Awalnya Mereka membutuhkan waktu lama, tetapi Shuishi, yang secara unofficial adalah Ketua Tim mereka, dapat mengetahui arti tesnya, dan bekerja sama untuk mendapatkan bell dari Hatake-sensei. Merekapun akhirnya lulus ketika bisa mendapatkan bell dari Hatake-sensei.

Merasa bahwa mereka sudah bekerja keras, Mikoto merekomendasi Timnya, sekaligus Hatake-sensei untuk menselebrasi terbentuknya tim mereka. Mikoto dan Yoshino langsung mengajak mereka makan di dango yang pastinya Hatake sensei yang bayar.

Selagi Mikoto dan Yoshino sedang bergosip sambil makan , Naruto mengajak Hatake sensei bicara tentang pengalamannya menjadi ninja berhubung , Hatake sensei ialah salah satu jounin veteran perang.

"Jadi, Hatake-sensei, melihat bahwa kau seorang prajurit, bagaimana soal perang? Bagaimana rasanya menjadi prajurit untuk melindungi desa?" Tanya Shuishi, walaupun ia sudah tahu apa rasanya karena ia pernah ikut Perang Dunia Shinobi ke-4, tetapi ia hanya ingin mendengar cerita perang Sakumo, karena ia ingin menyelamatkan Sakumo dari percobaan bunuh dirinya nanti. Jika Sakumo tidak mati, secara indirrect, Kakashi sejak kecil tidak akan menjadi seorang emo yang sangat menurut pada aturan. Dengan begitu, Kakashi akan berteman dengan Obito, membuat Obito tidak masuk dalam jalan yang salah, dan mungkin menyelamatkan rekan satu teman mereka lagi, yang Naruto ingat namanya Rin.

Sakumo menghela nafasnya sedih, "Perang... adalah sebuah pengalaman yang mungkin tidak ingin kau ingat, Shuishi-kun. Mungkin kau mengira, dengan perang, kau bisa mendapatkan moniker terkenal, popularitas, dan lain-lainnya. Akupun sendiri baru saja mendapatkan moniker sebagai Konoha's White Fang di Bingo Book Suna karena membunuh kedua Akasuna." Jelas Sakumo. "Mengingat kau adalah baru seorang Genin dan kau akan melanjutkan perjalananmu sebagai ninja, biarkan kau ingat ini, Shuishi-kun," Sakumo memulai, "Menjadi ninja bukan hanya untuk agar kau hebat, ataupun popular karena tekhnik ninjutsu atau sesuatu yang kau lakukan dalam perang. Seorang ninja yang mempunyai tujuan seperti itu, karirnya tidak sampai Chuunin, dan mereka hanya beruntung menjadi Chuunin. Tujuan seorang ninja adalah melindungi apa yang kalian sayangi, dan melindungi rumah kalian. Menjadi ninja bukanlah hal yang kecil, karena kau harus mengorbankan moralmu untuk membunuh musuh desa. Seberapa banyaknya ninja menyangkal bahwa Shinobi adalah sebuah alat, pada akhirnya Shinobi adalah sebuah alat. Shinobi adalah alat, bukan untuk membantai musuh, melainkan alat untuk membuat desa dan rumah kita damai. Kau bisa liat disini, orang-orang tersenyum, dan bermain. Pandangan yang indah. Dan semuanya terlihat seperti damai, walaupun ada perang diluar. Itu karena seluruh Shinobi bekerja keras untuk mencapai ini. Itu adalah apa yang namanya ninja. Seseorang yang mengorbankan moralnya, demi kepentingan orang lain. Seseorang yang lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri." Jelas Sakumo dengan bijaksana.

Shuishi mendengar seluruh kata itu dengan seksama. Memasukinya ke hati. Melihat bahwa Sakumo adalah Jounin veteran, ia ingin memasuki seluruh kata Sakumo ke dalam hati, karena mungkin saja ia membutuhkan itu suatu saat nanti.

Sakumo kemudian tersenyum sedih, "Kita semua ninja dari berbagai negara, mempunyai satu tujuan yang sama. Yaitu melindungi rumah kita, dan membuat orang-orang yang ada di dalamnya semakin bahagia. Untuk membiarkan itu terjadi, kau harus mengorbankan moralmu. Ketika aku bertemu dengan musuh di medan perang, aku bertanya, 'Kenapa aku melawan dia? Kenapa aku harus membunuhnya? Apa aku mempunyai dendam dengannya? Apa aku mempunyai masalah dengannya?' Mereka juga tidak mempunyai dendam padaku. Jadi, kenapa kita saling bertarung? Tujuan kita hanyalah sama. Yaitu melindungi rumah kita'" Jelas Sakumo. "Jadi kau bisa tahu, bahwa di perang, kita saling membunuh, hanya untuk melindungi orang tersayang kita. Kita membunuh seorang ayah, atau mungkin seorang ibu. Atau mungkin seorang remaja yang mempunyai tunangan yang menunggunya di rumah. Ketika kita membunuh mereka, kita juga harus menimpa beban bahwa kita membuat seseorang menderita karena kehilangan seseorang yang berharga untuk mereka. Itulah horrornya perang," Jelas Sakumo.

Shuishi diam saja. Mengkontemplasi apa yang dikatakan Hatake-sensei. Di Perang Dunia Shinobi ke-4, ia tidak merasakan apa yang dideskripsikan Hatake-sensei, karena seluruh desa bersatu untuk mengalahkan Obito, Madara dan Kabuto. Jadi, ia tidak tahu rasanya, membunuh orang dan mengetahui kita membuat seseorang menderita. Itu seperti melihat seseorang membunuh kakaknya, Minato. Ia pasti akan melakukan apa saja untuk membunuh orang itu, dan mungkin mengkorbankan semuanya demi membunuh orang itu. Seperti apa yang dilakukan Sasuke.

Ia kemudian berpikir. Apa tujuannya menjadi ninja? Ketika menjadi Uzumaki Naruto, tujuannya menjadi ninja saat itu bukanlah untuk melindungi desa, melainkan untuk diakui oleh seluruh desa, bahwa ia bukanlah demon. Sekarang, ia tidak tahu tujuannya. Seluruh penduduk tidak membencinya. Iapun berpikir tentang seluruh temannya disini. Minato, Kushina, Mikoto, Yoshino, Shikaku, Inoichi, Chōza, dan lain-lainnya. Iapun tersenyum. Tujuannya menjadi ninja adalah untuk melindungi seseorang yang berharga untuknya.

Sakumo, melihat Naruto tersenyum dan terlihat tersesat di pikirannya, hanya terkekeh, mendapatkan perhatian Naruto. "Dan, kau sudah menyadarinya, bukan? Aku juga mempunyai mempunyai pandangan itu ketika aku menanyakan diriku sendiri, kenapa aku menjadi ninja." Sakumo kemudian mengusapkan rambut Shuishi sambil tertawa, "Kau akan tumbuh menjadi orang yang hebat, Shuishi-kun. Aku yakin itu." Ucap Sakumo. Pandangan jujur terlihat di matanya.

Shūishi hanya tersenyum. Mungkin, menjadi murid Hatake lagi tidaklah sebuah masalah besar. Kedua Hatake mengajarinya banyak hal. Ia hanya berharap bahwa Sakumo tidak telat berjam-jam.

#TBC

NAMIKAZE BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang