Happy reading.
Alisha menggenggam tangannya dengan erat. Dia nampak gelisah berdiri di depan sebuah Villa. Dia mengenakan pakaian tertutup dan memakai masker. Tadi dia ke perusahaan Nata dan katanya Nata nggak masuk kerja dan Alisha menelp Nata saat Nata memberikan alamatnya.
"Huffffttt" Alisha mneghembuskan nafas kasar dan memasuki Villa itu. Beberapa pekerja nampak menyambut Alisha.
"Nona, mari presdir sudah menunggu" ucap salah satu pekerja.
Alisha mengangguk dan mengikuti dia. Baru saja memasuki pintu utama Alisha sudah dibuat tak percaya dengan betapa mewahnya Villa ini.
"Presdir, nona sudah datang" ucap pelayan tadi, sementara Alisha masih menatap takjub pada semua interior di ruangan ini. Pelayan tadi pergi dan Nata tersenyum melihat Alisha.
"Sayang"sapa Nata membuyarkan lamunan Alisha.
Alisha memfokuskan pandangannya pada Nata yang sudah berdiri di depannya dengan senyum geli di wajahnya dan jangan lupakan tampilan rumah Nata. Nata mengenakan celana bahan panjang dipadukan dengan kemeja berwarna hitam dimana dua kancing teratas nya terlepas. Hal itu membuat Alisha kembali terpana tak lagi pada barang mewah tapi pada makhluk ciptaan tuhan yang berdiri di hadapannya saat ini.
Nata menggelengkan kepala melihat tingkah Alisha yang sering kali terdiam dari tadi. Dengan segera Nata menyentil kening Alisha membuat Alisha tersadar.
"Aww ih sakit Nat" ucap Alisha seraya melotot pada Nata dan mengusap keningnya.
Nata terkekeh dan mengelus kening Alisha sembari meniupnya. Dia memberikan perlakuan halus setelah sesaat tadi membuat Alisha kesal dan ingin mengamuk.
"Masih sakit?" Tanya Nata lembut.
Alisha membanting tangan Nata dari keningnya. "Nggak"
"Yaudah, yuk"
Alisha mengernyit, "kemana?"
"Ya masak lah, aku lapar, kamu yang masak ya?"
Alisha menatap tajam. Apa maksud dia datang kesini bukan buat masak ya tolong. Dia kesini mau membicarakan tentang gosip yang beredar perihal mereka. Tapi lihat wajah Nata nampak santai seolah tak terjadi apa-apa. Tidak mungkin Nata belum tau kan.
"Siapa bilang aku datang kesini mau masakin kamu, lagian nih ya aku yakin pekerja di sini udah masak orang mereka rame banget" ucap Alisha ketus.
"Rame karena kamu datang, tapi nggak ada yang masak, dan aku lapar" ucap Nata dengan wajah sok manjanya.
Alisha menghela nafas dan meninggalkan Nata memcari dapur di tempat ini. Alisha bertanya pada pelayan untuk menemukan dapur.
Alisha mengikat rambutnya dan berkutat di dapur. Rasanya sudah lama juga Alisha tak memasak mengingat waktunya lebih banyak di ruang operasi jadi Alisha kadang nggak masak bahkan kadang lupa makan.
Nata datang dan duduk di kursi sembari tangannya bertumpu pada meja makan dan memperhatikan wajah Alisha yang fokus pada wajan dan masakan yang dibuatnya. Nata sendiri sengaja menyuruh pelayan Villa ini untuk tak memasak untuknya karena dia merindukan masakan Alisha.
Alisha bolak balik meletakkan masakannya di meja makan dari dapur. Alisha duduk di depan Nata. "Tuh makan"
Nata tersenyum dan mengambil sendok "ambilin, kan dulu kamu sering ngambilin aku"
Alisha memutar bola mata jengah melihat Nata yang semakin manja saja. Memang dulu jika mereka makan bersama Alisha yang mengambilkan nasi dan lauk masih ingat juga sampai diketawain ayah dan bunda Alisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Love (sequel The Secret Love)
Diversosberpisah selama 10 tahun lamanya, apakah status yang awal mulanya mereka jaga akan tetap ada? jawabannya tidak karena nyatanya hubungan jarak jauh itu sangat jarang yang berhasil, itu realita... bahkan Alisha dan Nata tak dapat menjaga hubungan itu...