Happy reading
****************************************Nata menatap wajah lelap Alisha. Mereka sudah sampai di depan pagar rumah Alisha. Axel setia menunggu walau sudah hampir 15 menit Nata cuma duduk diam tersenyum menatap Alisha tanpa niatan membangunkannya sedikitpun.
"Axel"
"Ya presdir" jawab Axel sembari melirik dari kaca mobil.
"Buka pintu, gerbang dan ketuk pintu rumah itu"
Axel mengernyit "apa nona Alisha tidak di bangunkan presdir?"
Nata juga menatap kaca memberikan tatapan mautnya. "Apa kamu pikir saya menggendong Alisha saat di kantor untuk membangunkannya saat sampai di rumahnya?"
Axel bungkan dengan segera dia membukan pintu mobil untuk Nata, membuka gerbang rumah Alisha dan mengetuk pintu rumah Alisha.
Vivi keluar dan kaget melihat Alisha dalam gendongan Nata. "Alisha kenapa Nat?"tanya Vivi khawatir.
"Nggak papa bun, ini ketiduran"
Setelah menempatkan Alisha dikasurnya Nata hendak berbalik saat dilihatnya sebuah foto di meja sebelah tempat tidur Alisha. Foto dirinya dan Alisha tepat sebelum dia berangkat ke London. Foto itu berlatarkan bandara. Dengan Nata yang memeluk Alisha. Foto itu diambil oleh Resi tanpa mereka sadari.
Nata juga melirik seisi kamar Alisha. Vivi hanya menatap tersenyum dan meninggalkan Nata sendiri. Nata melihat boneka yang waktu itu diberikannya pada Alisha di rooftop sekolah ada di kasur Alisha.
Di dekat meja belajar Alisha ada foto-foto polaroid mereka yang digantung Alisha. Nata mendekati meja itu. Ada wajah sahabat mereka juga. Ada foto bareng geng Tiger juga. Moment SMA yang penuh warna. Jujur Nata terharu jika mengingat itu.
Banyak wajah dengan tawa, bahkan Nata sempat terkekeh saat melihat wajahnya yang saat ujian waktu itu, rambut di sisir rapi. Dia sangat ingat dimana Alisha dapat foto itu.
Flashback on
Nata menjemput Alisha tepat waktu mengingat Alisha mengatakan tak ingin terlambat karena hari ini ujian. Nata dengan tampang badboynya menunggu Alisha di motornya.
Alisha keluar dan menatap Nata. Alisha meletakkan jarinya di dagu.
"Kamu ini mau ujian atau mau tawuran sih?""Hah?"
Alisha menggeleng "masukkan baju ke dalam celana"
Nata menggeleng cepat, "nggak mau yang"
"Cepat, atau aku nggak mau berangkat bareng kamu nih"
"Dih kok ancamannya gitu"
"Biarin"
Dengan terpaksa Nata memasukkan bajunya. Belum puas Alisha mengeluarkan sisir dari tasnya dan hendak menyisir rambut Nata yang berantakan namun nampak sangat ganteng dan manly Nata menahannya.
"Eeeh mau ngapain lagi yang"
"Ini rambut kamu mau aku rapiin, apa-apaan rambut kek gini"
Nata tak habis pikir, sudah tak bisa berkata-kata. Style nya yang sudah di jaga sepenuh hati ingin dihancurkan Alisha.
"Enggak mau"
Alisha bersikeras dia mendekatkan sisir ke rambut Nata. Dengan segera Nata menahan tangan Alisha.
"Kalau beneran mau benerin rambut aku, cium dulu" ucap Nata berbisik pada Alisha.
Alisha melepaskan tangan Nata cepat. "Iiih Nata mesum"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Love (sequel The Secret Love)
De Todoberpisah selama 10 tahun lamanya, apakah status yang awal mulanya mereka jaga akan tetap ada? jawabannya tidak karena nyatanya hubungan jarak jauh itu sangat jarang yang berhasil, itu realita... bahkan Alisha dan Nata tak dapat menjaga hubungan itu...