bab 25: masalah dan jarak.

2.6K 207 13
                                    

Happy reading.

*******************************

Nata mengepalkan tangan saat berita tak benar itu terus berkembang. Sebenarnya siapa dalang dibalik ini? Jelas-jelas mereka merencanakan ini, bagaimana bisa tiba-tiba ada wartawan yang menyiarkan langsung kejadian itu bahkan tanpa diketahuinya.

Axel masuk ke ruangan Nata di Villa dengan tergesa. Ini masih sangat subuh namun Nata memintanya datang. Paham apa yang menjadi masalah dibalik marahnya Nata, Axel bergegas datang.

Melihat Nata menatap layar laptop dengan tangan tergenggam dan wajah menahan emosi tersebut membuat Axel yang biasanya cukup berani hanya bisa menunggu Nata memberi perintah.

"Hapus segera semua berita yang tersebar, jangan biarakan satupun lagi berita seperti ini terlihat oleh saya"

Tanpa menjawab Axel hanya mengangguk. Suasana saat ini sangat menyeramkan bahkan suhu dingin di pagi hari berubah panas karena Nata.

"Satu lagi, siapapun yang masih menyebarkan dan memberitakan hal ini, kita akan menuntut mereka atas berita palsu"

"Baik, saya permisi presdir"

Setelah Axel keluar dari ruangannya. Nata menyandarkan dirinya pada kursinya. Sebenarnya bukan berita ini yang memberatkannya, tetapi bagaimana Alisha akan menanggapi hal ini.

Nata sudah menghubungi Alisha sedari tadi tapi tidak satu panggilannya pun yang dijawab Alisha. Mengingat waktu masih terlalu pagi, Nata berpikir mungkin saja Alisha masih tertidur.

*****

Nata sudah sampai di depan rumah Alisha. Sekarang sudah pukul 7 jadi Nata pikir mungkin Alisha belum pergi kerja.

Vivi sedang berada di depan rumahnya sembari menyiram tanaman. Terlihat wanita paruh baya itu tak menyadari kehadiran Nata.

"Bunda" sapa Nata.

Vivi membalikkan badan dan melihat Nata berdiri di belakangnya lengkap dengan pakaian kantor dan jasnya, mungkin saja Nata akan segera ke kantor.

"Ehh Nata, ayok duduk dulu" Vivi dengan segera meletakkan kran air yang dipegangnya dan memandu Nata untuk duduk di kursi di depan rumahnya.

"Eh nggak usah bunda, Nata cuma mau nanya Alishanya ada?"ucap Nata menatap pada wanita paruh baya di depannya ini.

"Eh, Alisha baru aja berangkat bareng sama Darren, kurang lebih 10 menit yang lalu Nat" Vivi tau Nata datang pasti ingin menjelaskan sesuatu pada Alisha. Terkait berita malam tadi.

"Kalau gitu Nata nyusul Alisha ke RS aja deh bunda" Nata berdiri dan berpamitan namun kata dari Vivi selanjutnya membuat langkahnya terhenti.

"Nata, Alisha kerja keluar kota, dia menjadi dokter relawan di daerah yang kekurangan tenaga medis"

Meski tak tega dengan perubahan wajah Nata, namun Vivi tetap harus memberitahu pada Nata masalah ini.

"Hm, bunda semalam lihat Alisha nunggu panggilan dari kamu, tapi setelah dia melihat berita itu... Bunda hanya harap kali ini kamu tidak melakukan kesalahan lain Nak"

Vivi tersenyum, dia yakin calon menantunya ini tidak akan mengecewakannya.

"Soal berita semalam, itu hanya sebuah kesalah pahaman bunda. Nata akan jelasin ke ayah sama bunda setelah Nata bicara sama Alisha"

"Baiklah nak. Oh iya, Alisha bilang mungkin dia akan bekerja disana sekitar 2 minggu"

Nata terdiam, selama itu dia harus menahan keinginannya untuk menjelaskan pada Alisha. Nata sangat yakin Alisha marah padanya buktinya Alisha tak menjawab panggilannya sampai saat ini.

The Real Love (sequel The Secret Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang