bab 30: rencana mulai berjalan

2.5K 190 21
                                    

Happy reading
******************************

Alisha berlarian menuju UGD saat beberapa saat lalu dia mendapat telp dari Vivi. Ayahnya, Fian masuk rumah sakit.

Alisha melihat Vivi duduk sendirian di depan UGD dengan tersedu. Mempercepat langkah Alisha mendekati Vivi dan memeluknya.

"Ayah kenapa bisa sakit bunda?"

Vivi memeluk putrinya dengan erat, dia juga butuh sandaran saat ini.
"Perusahaan ayah Sha, diambil alih"

Alisha tentu saja kaget, bagaimana bisa perusahaan yang didirikan oleh ayahnya sedari dirinya kecil bisa diambil alih orang. Sangat sulit dipercaya.

"Siapa bunda? Kenapa bisa?"

"Fito, dia menghianati ayah" ucap Vivi.

Alisha melepas pelukannya dengan Vivi, menatap dengan perasaan sangat tak bisa dipercaya. Masih ingat Fito, dia ada di bab 18.

Fito adalah orang kepercayaan ayahnya. Fito sendiri ikut andil dalam proses kemajuan perusahaan Fian. Dia juga yang memberikan banyak ide demi kemajuan perusahaan oleh sebab itu Fian sering kali mempercayakan urusan perusahaan pada Fito. Tentu saja tidak bisa dipercaya kalau Fito adalah orang yang mengambil Alih perusahaan Fian.

"Pak Fito bun? Bunda nggak lagi bercanda kan?"

Vivi hanya terus menangis, dia juga sebenarnya sulit mempercayai ini. Tapi tadi sekretaris Fian menelponnya dan menceritakan semuanya.

"Tadi ada rapat pemegang saham. Dan ayah nggak tau apa-apa tiba-tiba semua saham yang ayah pegang sudah pindah tangan ke Fito gitu. Sekarang dia pemegang saham terbesar di perusahaan. Orang-orang kepercayaan ayah juga nggak bisa membantu"

"Bunda tenang aja dulu, nanti Alisha bantu cari solusinya ya"

Alisha mencoba tenang walaupun saat ini dia juga sama khawatirnya dengan Vivi. Dia mengingat kilas balik perjuangan ayahnya. Meski perusahaan Fian tidak sebanding dengan Kgrup dan ANDgrup tapi Fian sangat membanggakan perusahaan itu.

*****

Alisha mencoba menghubungi Nata untuk meminta bantuan tapi sama seperti sebelumnya saat Nata dibutuhkan dia tidak bisa dihubungi. Alisha mencoba memahami keadaan itu, Nata juga punya perusahaan yang dia memiliki tanggung jawab lebih besar. Alisha mengurungkan niatnya meminta bantuan Nata.

"Ais, sorry ya aku baru datang sekarang. Aku baru aja sampai" Darren datang ke ruangan Alisha. Dia baru saja balik dari dinas kemarin, itu artinya sudah 1 minggu berlalu saat kejadian Alisha terluka.

"Nggak papa Ren, maaf juga aku ngabarin kamu." Alisha merasa bersalah pada Darren bagaimanapun Darren punya kesibukan dan baru saja kembali tapi harus datang ke sini untuk dirinya.

"Apaan sih Ais, nggak suka ya kalo kamu ngomong gitu. Kayak lagi sama orang asing aja"

Alisha tersenyum, beruntung dia punya sahabat kayak Darren. Kalau ingat masa-masa sulitnya dan disana ada Darren kayaknya Nata bukan apa-apa deh.

Darren duduk di depan Alisha. Menatap Alisha yang nampak kacau dan sendu masih ingat beberapa kejadian dia menyaksikan sendiri Alisha dalam keadaan yang kacau.

"Hmm, gimana keadaan Om Fian?"

"Ayah masih belum sadar"

"Yang sabar ya Sha, aku yakin Om Fian akan cepat pulih"

"Thanks Ren"

Alisha kembali terdiam, dia sedang memikirkan cara mengembalikan perusahaan ayahnya. Namun mengingat pengetahuannya tentang bisnis sangat minim Alisha tak tau harus berbuat apa.

The Real Love (sequel The Secret Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang