bab 37 : Mengakhiri

3.1K 210 21
                                    

Happy Reading

Beberapa hari setelah kejadian hari itu, Nata benar-benar membuat ANDgrup jatuh bangkrut. Saat ini dimana-mana berita mengenai saham ANDgrup yang terus menurun tersebar. Beberapa tokoh ekonomi membaca kejadian per kejadian yang terus terjadi.

"Entahlah, beberapa hari yang lalu masih dihebohkan dengan berita bangkrutnya Kgrup namun sekarang ANDgrup resmi menunjukkan penurunan harga saham"

"Bukankah saat ini terlihat seperti kedua perusahaan besar ini sedang saling menyerang"

"Benar, seperti sedang melemparkan senjata masing-masing. Dan seperti yang terlihat saat ini. Bisa jadi ANDgrup yang akan jatuh"

"Ya, sampai detik ini harga saham yang terus turun bisa dipastikan dalam beberapa jam ke depan, ANDgrup akan bangkrut"

Itulah ucapan-ucapan dari pakar ekonomi yang sedang membahas hal ini di salah satu acara di TV.

Andy yang menonton itu membanting remote nya. Sementara mereka yang disana. Sekretaris asisten dan para pemegang saham tak lupa Bella.

"Kenapa kalian juga mencurangi perusahaan" marah Andy pada semua pemegang saham.

"Bagaimana bisa kami masih bertahan disaat sebentar lagi kami akan mengalami kerugian yang tidak sedikit harganya"

"Sebaiknya anda menyerah saja, saya tidak tau apa yang telah presdir Kgrup lakukan selama beberapa hari saja bisa membuat ANDgrup segera bangkrut, tapi saya tidak ingin ikut terjerumus"

"Keluar" Andy murka, bagaimana bisa dia percaya pada orang-orang ini dulunya.

Andy menatap tajam pada Bella, wajahnya memerah tanda sangat marah. "Apa yang akan kamu lakukan sekarang?"

"Om, jika tidak bisa menghancurkan Kgrup, maka cukup hancurkan Nata. Jangan pernah terima kalau hancur sendirian"

"Apa maksud kamu, belum cukup membuat saya kehilangan hampir dari separuh hidup usaha saya"

Bella melipat tangannya, ntah kenapa dia tidak punya rasa takut dan penyesalan sama sekali.

"Aku cuma mau ingatin om, jangan pernah biarin Nata bahagia diatas penderitaan Om" setelahnya dia pergi dari sana. Andy sangat geram, dia sangat membenci Nata saat ini. Perusahaan yang didirikannya selama hampir 15 tahun ini berjuang demi meimbangi Nata akan hancur dalam sekejap.

Bella sampai di rumahnya, dia mengambil minum dan menghabiskannya. Sebenarnya hidup nya sangat tidak tenang, bagaimana tidak dia sudah lama menginginkan kehancuran Nata namun sepertinta akan gagal.

Masih ingat masa SMA nya yang hilang karena Nata. Kehidupan orang tuanya yang hancur karena Nata, kebahagiaannya, kebebasannya hilang karena Nata. Semua itu menumbuhkan dendam di hatinta hanya untuk Nata.

Fito memasuki rumah Bella, dia melihat gadis itu sedang terdiam di dapur sembari memegang gelas.

Fito mengambil gelas itu dan meletakkannya di meja. Bella tersentak dan kaget saat menyadari kehadiran Fito. Bella tersenyum dan menghambur memeluk Fito.

"Kamu kemana aja, aku kangen" ucap Bella.

Fito hanya diam dan tak membalas pelukan Bella. Dia kesini bukan karena alasan, dia ingin melepaskan semuanga. Tak mau lagi menanggung sakit ini.

Fito melepas pelukan Bella. Dia menahan tangannya di kedua pundah gadis itu. "Aku mau kamu berhenti dan lupakan dendam kamu"

"Maksud kamu apa?"

"Aku sudah serahkan kembali perusahaan pak Fian, aku nggak mau lagi terus-terusan merasa berdosa karena ini"

Bella langsung marah "maksud kamu apa ngelakuin itu? Kamu udah nggak suka lagi sama aku?"

"Dendam itu nggak akan pernah menyelesaikan masalah, meski nanti kamu berhasil meruntuhkan Nata, hati kamu nggak akan pernah menemukan kepuasan dan hidup kamu nggak akan pernah tenang. Hati, kalau terus dipupuk sama kebencian, kamu nggak akan pernah menemukan rasa tenang. Aku minta kamu berdamai, ini demi kebaikan kamu juga"

"Dan soal aku masih suka sama kamu atau nggak, jawaban nya aku masih suka sama kamu. Tapi aku tau, di hati kamu saat ini hanya ada kebencian dan soal aku hanya alat untuk mencapai kepuasan dari hati kamu. Maka dari itu, aku berhenti Bell. Aku harap kamu bisa berubah dan kamu bisa anggap aku sebagai abang kamu sendiri. Aku akan selalu ada buat kamu. Tapi saat ini hanya bisa memberi kamu waktu sendiri buat nentuin pilihan kamu"

Setelahnya Fito mengacak pelan rambut Bella dan pergi dari sana. Bella menatap nanar punggung pemuda yang menjauh dari tatapannya itu. Nampaknya itu sudah tak tergapai lagi. Bella akui dia juga mulai ada rasa dengan Fito tapi mungkin benar kata Fito, dendam di hatinya terlalu kuat.

*****

Alisha sedang berjalan beriringan dengan dokter lain. Dokter senior berdiri di depan dan Alisha mengikuti dari belakang. Darren juga mengikuti di sebelahnya. Mereka baru saja menyelesaikan operasi besar.

Dokter senior itu berbalik membuat Alisha dan Darren langsung berhenti dan dalam sikap siap.

"Hari ini cukup melelahkan, kerja bagus dokter Alisha, dokter Darren, kalian boleh istirahat"

Alisha dan Darren mengangguk "terima kasih Dokter"

Setelahnya dokter senior itu meninggalkan Alisha dan Darren. Alisha meruntuhkan bahunya yang semula bersikap tegap.

"Huh, hari yang melelahkan" ucap Alisha sembari melakukan peregangan.

"Semangat Ais, perjalanan jadi dokter itu nggak ada hentinya"

Alisha mengangguk, memang benar jadi dokter itu harus terus belajar. Tapi Alisha senang. Dia sangat menikmati peran ini.

Kringg
Alisha mengambil ponselnya dan mengangkatnya.

"Ok, aku ke sana sekarang"

Alisha menatap Darren, melepaskan jas dokternya dan memberikan pada Darren.

"Nitip ya, Nata lagi nungguin" tanpa menunggi jawaban Darren, Alisha segera berlari meninggalkan Darren.

Darren melihat Alisha yang berlari menghela nafas "bucin banget si Ais"

*****

Hiii nih aku up jangan bilang dikit ya hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hiii nih aku up jangan bilang dikit ya hehe....

Oh iya spoiler next chap ada di story ig adselna ya,, boleh mampir buat kepoin😀

Kalau kalian penasaran segera boom next ya!!!!

The Real Love (sequel The Secret Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang