bab 26: memberantas mereka

2.6K 215 10
                                    

Happy reading.
*******************************

*******************************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr: heynoona.com

Ketika kalian membuatku dalam masalah, aku masih diam. Disaat kalian membuat ku kehilangan orang yang kusayang, kalian cukup nantikan. Aku atau kalian yang akan menang.

Adinata Aileen Caesar.

Alisha tak bisa mempercayai apa yang ada di hadapannya saat ini. Sawah terbentang sangat luas dan ada bukit-bukit di sekeliling mereka. Alisha menatap kagum suasana yang sangat jarang ditemuinya di ibu kota.

"Wahhh Ren, gilaaa bagus banget" ucap Alisha meski saat ini dia sudah melepas sepatunya untuk bisa berjalan di tepi sawah ini.

"Hmm, iya, sejuk banget ya, meski tadi kita sudah melewati jalan sulit dan beberapa kali melintas sungai juga"

"Dokter Alisha baru kali ini kan pergi ke desa-desa untuk memberikan pelayanan seperti ini? Kami sudah cukup sering" ucap dokter yang lain.

"Oh ya dok, pasti menyenangkan"

"Menyenangkan dokter, sewaktu saya seusia anda saya juga menikmatinya hanya saja saat sudah memiliki anak dan istri yang menunggu di rumah saya terkadang lebih memilih tetap di RS saja, tapi kewajiban tetaplah kewajiban jika bukan kita siapa yang bisa membantu mereka"ucap dokter yang lain.

Alisha mengangguk, menjadi dokter bukanlah hal yang mudah. Melewati waktu bertahun-tahun hanya untuk sekolah dan belajar. Sampai saat diberi kepercayaan menyandang status dokter kita dihadapkan pada nyawa seseorang. Rasa sakit, rasa takut sering kali menghampiri hanya saja kita diharuskan kuat.

Dokter punya tanggung jawab besar. Ditangan mereka banyak orang bisa bernafas lega. Hanya saja jika sedikit saja mereka lalai akan menjadi beban selamanya. Bukan mudah melihat seseorang menangis atas ketidakmampuan kita.

Terkadang jauh dari rumah. Jarang tidur, jarang pulang ke rumah. Tanpa kenal lelah sosok pejuang ini selalu siap sedia membantu.

*****

Nata sibuk tertawa di ruangan rapat. Dia hanya bercerita tentang pengalaman pribadinya selama kuliah di luar negeri selama rapat umum ini.

"Hhaha, baiklah sekian cerita pengalaman saya, kalian bisa kembali ke rumah masing-masing dan menikmati waktu bersama keluarga. Jangan lupa kembali esok hari dengan semangat baru ya" ucap Nata.

Mereka semua hanya mengangguk dan berdiri hendak memberi hormat pada Nata namun kalimat selanjutnya membuat beberapa orang membeku.

"Hmm untuk Pak Antoni, manajer keuangan, Pak Lukman, kepala HRD. Silahkan tetap tinggal karena Pak Yun, kapala komisaris kita akan menyampaikan informasi penting".

Mereka yang tidak disuruh tinggal, keluar dari ruangan rapat meninggalkan suasana mencekam.

Mereka yang tadinya hendak pergi dan keluar dari ruangan ini memutuskan untuk kembali duduk. Sementara Nata hanya duduk dengan tangan menggenggam sembari menonton wajah-wajah ketakutan di depannya.

The Real Love (sequel The Secret Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang