bab 6: bukan lagi, kisah kita!

6.5K 348 29
                                    

Happy reading.

****************************************

"Nata" ucap Alisha pelan. Dia juga kaget Nata tau bahwa itu dirinya.

"Hmm" tanya Nata, namun masih menggenggam tangan Alisha dan menutup matanya.

"Gimana kamu tau ini aku?"

Nata membuka matanya. Dia dengan segera duduk dan dibantu Alisha, karena Nata belum boleh banyak gerak.

Nata menarik bahu Alisha untuk duduk di sebelahnya. Karena kamar VVIP jadi kasurnya cukup luas. Nata menunjuk mata Alisha.
"Binar yang ada disini, masih sama seperti 10 tahun lalu"

Nata mendekati Alisha, memeluk gadis itu erat. Dia menghirup wangi rambut Alisha.
"Aroma parfum kamu ini, juga masih seperti dulu"

Nata melepaskan pelukannya dan menarik tangan Alisha menyentuh dadanya.
"Dan detak jantung ini saat berada di dekat kamu pun, belum berubah Sha" ucap Nata tersenyum tulus.

Alisha menitikkan air matanya. Dia kembali memeluk erat tubuh Nata. "Hiks hiks"

Nata membalas pelukan itu tak kalah erat. "Aku sangat merindukan kamu Alisha"

"Aku juga"

Mereka melepaskan pelukan, Nata tersenyum dan membersihkan air mata Alisha. Nata menatap wajah Alisha dengan senyum manis dan bahagianya. Sepuluh tahun merindu bukan waktu yang singkat.

"Jangan lihat terus" ucap Alisha karena nggak tahan ditatap oleh Nata yang sekarang. Dulu wajah Nata masih kekanakan dan badboy kali ini wajahnya bikin ambyar.

Nata kembali tersenyum, semenjak bertemu Alisha hobinya jadi tersenyum sambil mandangin Alisha.
"Calon istri makin cantik aja ya"

Mendengar itu, Alisha teringat dengan calon istri Nata. Alisha menunduk sedih saat itu. Dia harus mengakhiri ini.
"Maaf Nat, jangan kecewain calon isteri kamu, aku permisi"

Nata menahan tangan Alisha yang sudah berdiri dari duduknya. "Jelasin, kenapa?"

Alisha menggeleng, mungkin Nata dijodohin atau apa namun yang pasti Nata sudah punya calon sekarang, Alisha nggak boleh jadi perusak hubungan orang.
"Nggak, aku permisi dulu"

Alisha berlari keluar, Nata tak dapat menahan mengingat lukanya juga dalam proses penyembuhan. Axel memperhatikan gadis yang baru saja keluar dari ruangan bossnya. Sepertinya itu gadis yang sama dengan yang mereka cari kemarin.

"Axel" ucap Nata dari dalam kamar.

Mendengar itu, dengan segera Axel masuk ke dalam ruangan Nata. Resi tadi sudah pergi belanja ke luar.

"Ya presdir" ucap Axel.

"Periksa CCTV RS ini, cari tau semua kegiatan yang dilakukan gadis yang barusan keluar selama saya tak sadarkan diri, pastikan menemukan perubahan wajahnya saat menyangkut tentang saya"

"Baik"

Axel berjalan keluar dan memeritahkan anak buahnya untuk memantau ruangan Nata. Setelahnya, dia menuju ruangan direktur RS ini.

"Pak Axel, silahkan duduk" ucap Fathan sopan. Dia juga tau kalau Axel ini orang kepercayaan Nata.

"Apa yang bisa saya bantu pak?"tanya Fathan.

"Izinkan saya memantau CCTV selama presdir disini"

Fathan mengangguk mendengar ucapan Axel. Dia memanggil seseorang lewat telpon yang ada di mejanya. Seseorang masuk, dia sekretaris Fathan.

"Dea, tolong bawa pak Axel menuju ruang keamanan RS ini"

Dea mengangguk "baik mari pak" ucapnya sopan.

The Real Love (sequel The Secret Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang