Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jujur saja, kini Yeri enggan pulang ke rumah. Terlebih, hubungannya dengan Suho dan ibu tirinya sedang tidak baik.
Irene menyuruh Yeri untuk pulang. Dan meminta maaf pada Suho, alih-alih mengikuti perkataan Irene, Yeri memutuskan untuk pergi ke apartemen Yuta. Ya, sepupunya itu yang kini tinggal disini. Hanya Yuta yang bisa Yeri andalkan sekarang.
Yeri berjalan di trotoar yang sepi. Sore ini cukup cerah, jalanan juga lenggang, langit mulai layung ditambah angin sepoi-sepoi yang menyejukkan.
Tidak butuh waktu lama ia sampai ke halte. Ia menaiki bus yang mengarah menuju tempat Yuta kini tinggal.
🍉🍉🍉
"Kenapa lo kesini?" Tanya Yuta setelah membukakan pintu apart, dan yang ia lihat gadis penampilan gembel, Kim Yeri. Rambut lepek, muka kusut.
Yeri berdecak. "Yaelah Mas, gak boleh? Yaudah gue balik!"
Tangan Yuta menahan tangan gadis ini. "Yeu baperan, yaudah maaf."
Yeri mencibir. "Gue mau nginep!"
"Hah? Udah izin Om Suho?"
Yeri menggeleng.
"Bego lu, kalo khawatir gimana!" Yuta langsung merogoh saku, untuk mengambil ponselnya lalu menghubungi Suho. Namun Yeri menahannya.
"Mas Atuy! Yeri lagi berantem sama ayah. Plis ngertiin, gak lama kok cuma 3-5 hari kedepan." Ujarnya sambil memasang puppy eyes.
Tidak tega dengan muka gemas Yeri, akhirnya Yuta mengiyakan agar Yeri tinggal di apartemennya sementara.
"Yaudah boleh,"
"Asikkkk," Yeri masuk menjelajahi apart Yuta yang terbilang sangat berantakan. "Mas Atuy gue laper."
"Indomie tuh banyak di dapur," ujar Yuta yang sibuk dengan ponselnya.
"Gak mau, pengen makan sate."
"Sate?"
Yeri mengangguk. "Beliin yaa Mas Atuy,"
"Lo lagi ngidam atau apa sih?"
Yeri memukul Yuta dengan bantal. "Dihhh, buruan elahh. Gue mati kelaperan nih!"