[AKHIRNYA]

1K 58 7
                                    


"Mamaaaaaaaa!!!!!" Yeri menghampiri gadis kecil yang sedang terduduk jatuh diatas tanah. Gadis kecil itu terluka pada bagian lututnya. Yeri membersihkan luka itu lalu menempelkan plester.

"Mama bilang apa! jangan lari-lari." Ujar Yeri, sementara anak gadis itu masih sesenggukan menangis. Yeri mengangkat dan menggendong badannya yang mungil. "Kakak mana? "
Gadis itu menunjuk.

Tak lama anak lelaki menghampiri Yeri. "Mam!"

"Kamu ya! Bukannya jagain adeknya."

Anak lelaki itu cengengesan. "Maaf Mama, ayah mana?"

Dari kejauhan, Mark berjalan membawa dua buah es krim rasa coklat dan vanila. 

"Papa!" Anak lelaki itu berhambur pelukan pada Mark. "Kakak mau yang vanila."

"Gamau, Yura yang vanila. Mamaaa, Kak Haru ngambil es krim Yura." rengek gadis kecil yang berada dipangkuan Yeri.

"Ih kan kakak duluan!"

"Pokonya Yura pengen yang vanila,"

"Kakak, ngalah sama adeknya!" 

"Yaudah nih." Akhirnya Haru terpaksa mengalah memberikan es krim itu pada adiknya.

Mark mengelus puncak kepala Haru. "Jagoan Papa pinter!"

Yeri tersenyum lebar melihat interaksi keluarga kecilnya. Kedua anak kembarnya, sangat sekali mirip dengan Mark, justru tidak ada sisi wajah Yeri yang diturunkan pada kedua anaknya.

Sementara Mark mengambil alih gendongan itu. "Sini Yura sama ayah gendong, kasian Mama keberatan,"

Mereka berjalan menuju tikar yang di gelar di atas rerumputan hijau tanah lapang ini,  pemandangan alam ini menyejukkan mata, ditambah bunga ilalang yang indah tumbuh subur terhampar diantara mereka. Keempatnya duduk bersama sambil memakan beberapa cemilan seraya menikmati  sepoi-sepoi angin dan indahnya langit sore yang berwarna orange.

"Dulu ayah sama mama sering kesini pas SMA." celetuk Mark, Haru dan Yura menoleh pada sumber suara.

"Mama pasti cantik pas mudanya," lanjut Haru.

Yeri cengengesan. "Jelas lah, lihat aja perjuangan ayah kamu dapetin hati Mama."

Mark tersenyum.

"Kita kesini mau apa sih?" tanya Haru.

Tak lama dua orang datang menghampiri mereka.

"HAIIII KITA DATANG." Ujar wanita berambut pirang sambil menggandeng lelaki disebelahnya.

"Tante Koeunnnnnn!!!!"

"Om Henderyyyyy!!!!"

Jangan tanya, bagaimana bisa mereka bersama. Yang jelas, ketika Hendery kuliah diluar negeri ia bertemu Koeun disana, dan menjalin hubungan sampai akhirnya menikah.

"Haru, Yura salam dulu dong ke Tante Koeun sama Om Hendery," suruh Yeri

"Iya Mam!" jawab si kembar serempak

Koeun mengelus puncak kepala Yura dan Haru bergantian. "Ih udah gede aja ponakan tante,"

"Ohiya bentar lagi kalian punya sepupu." kini Koeun memperlihatkan perutnya yang mulai membuncit.

"Tante lagi hamil? asikkk anaknya cowok aja ya, biar bisa aku ajak main!" teriak Haru.

"Ah selamat ya Koeun," ucap Yeri. "Sini Koeun duduk," ajak Yeri dan dibalas anggukkan Koeun.

Kini Haru melihat kearah Hendery dengan tatapan mengintimidasi. "Om Hendery, tambah jelek aja."

"Huss, Haru gak boleh ngomong gitu." kata Yeri.

FRIENDZONE || Markri ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang