9

785 94 1
                                    

"Astagaaaa gue kesiangaaannnnn!!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astagaaaa gue kesiangaaannnnn!!!!"

Yeri langsung bergegas ke kamar mandi. Dia mandi 2 menit, setelah pakai seragam. Gak nyisir, pokonya dia langsung turun ke bawah.

Dirinya mendapati Mark sedang berbincang dengan Ayahnya. 

"Mark? kenapa gak duluan aja? lo kan bisa telat!" ujar Yeri lalu melengos ke dapur untuk meminum segelas susu yang di sediakan Ayahnya. "Yah, Yeri berangkat. Ayok Mark!!!"

"Ribet banget sih!"

"Gimana gak ribet, udah jam 7.10 lima menit lagi masuk."

Mereka berdua menaiki motor Mark. Alih-alih mengebut karena mengejar waktu, Mark malah mengendarai motornya dengan pelan.

"Mark bisa cepetan dikit gak? ntar kita telat loh!"

"Udah telat kali Yer. Percuma aja ngebut!"

"Iyasih...!"

Yeri cuman pasrah. Sesampainya di sekolah, benar saja Pak Shindong sebagai guru piket sudah stay didepan gerbang menghukum yang telat.

"Sial. Kenapa harus si guru gendut itu!!" cibir Mark melihat ekspresi menakutkan dari guru itu. "Ayok! gapapa paling cuman keliling lapangan doang."











Dan benar saja. Kali ini, mereka sedang lari di lapangan outdoor yang di kelilingi oleh bangunan tingkat yang tak lain adalah kelas. Mereka menjadi pusat perhatian satu angkatan. Bagaimana tidak, mereka berlari hanya berdua disaat semua murid ada di kelasnya masing-masing.

"Maaf Ya Mark,"

"Santuy aja sih, kalo lari nya berdua bareng lo sih gapapa banget" Ucap Mark.

Yeri mendengus lalu mempercepat larinya meninggalkan sahabatnya jauh di belakang.

"Tunggu gue Kim Yerim!"

"Yha!! Kesusul..." Gerakan lari Mark yang cepat menyusul Yeri di depan.

Ketika Mark sudah cukup jauh di depan, Yeri membungkuk seraya memegang lututnya. Mark menoleh ke belakang, dan berlari dengan khawatir pada Yeri.

"Yer? Lo gapapa?" Yeri menggeleng.

"Yeri kenapa? Istirahat dulu yuk." Ucap Mark sedikit khawatir. Karena Yeri punya riwayat penyakit asma.

"Gapapa gue cuma lemes doang,"

"GUE DULUAN!!!" Yeri berlari.

Oke tadi cuma prank.

"Wahh nantangin, Gue kejar lo KIM YERIM!!!!!" Mark berkacak pinggang, menghembuskan napas lega. Bahwa Yeri tidak apa-apa. Ia langsung mengejar Yeri.

"WAH ENAK YA DI HUKUM BARENG DOI," Teriak Hendery dari atas.

"Cieeee congrats Mark, terobos terus!!!" Timpal Lucas.

"Berisik lo Anjing!"

"Wahhh bilangin Pak Shindong nih ngomong kasar,"  Xiaojun ikut-ikutan.














Mereka duduk di pinggiran lapangan, sudah menyelesaikan hukuman.

"Capek hm?" tanya Mark.

Yeri mengangguk. "Ke kelas yu Ah, ngadem." Ucap Mark.

"Ehh? Gue ke toilet dulu. Duluan aja!" Ucap Yeri yang di balas anggukkan Mark.











Yeri memasuki toilet siswi, ia membuka pintunya dan mulai melangkah memasuki salah satu bilik dari toilet tersebut.

Namun ketika hendak masuk, seseorang mendorong Yeri kasar hingga ia terjatuh ke lantai.

Bruk.

"Apa apaan sih lo?" Ucap Yeri bangkit, tak habis pikir, ia melihat empat orang perempuan dengan wajah sangarnya. Yeri tidak mengenal mereka.

Tangan Yeri ditarik paksa ke pojokan, rambutnya di jambak hingga kepalanya terbentur ke dinding.

"Woy anjir! Apa masalah lo?" Teriak Yeri.

"Diemm! Gue gak suka lo deket sama Kak Mark," Ucapnya.

"Mark?" Gumam Yeri.

"IYAA!!"

Plak.

Satu tamparan sukses membuat pipi kanan Yeri memerah.

"Woy adek kelas! Sopan dikit napa ke kakak kelas."

Plak.

Yeri membalasnya, ia bukanlah wanita lemah apabila dirundung. Ia pasti akan melawannya balik. "Lo berani sama gue?" Teriak Yeri yang kini gantian menyeret adik kelas itu mentok pada tembok.

Sedangkan, yang lain tampak menarik bahu Yeri agar menyudahi perlawanan ini.

"Diem lo bertigaa!!! Kalo gak mau gue gampar juga." Tunjuk Yeri.

"SEKARANG GUE TANYA...." Ucap Yeri cukup menjeda. Ia melirik sebuah nametag yang terpampang di seragam cewek ini.

"Nancy? Masalah lo APA HAH?"

"Gue suka Kak Mark, gue cemburu liat lo sama dia terus!" Bentaknya di muka Yeri.

"GUE INGETIN SAMA LO! GUE SAMA MARK CUMA TEMEN. PUAS?" Ucap Yeri yang tak kalah membentak.

"Kak? Tolong lepasin. Kasian dia" Ucap salah seorang dari mereka yang menjadi saksi keduanya.

"Dia yang mulai, diem aja lo pada!"

Yeri menghembuskan napas gusar, bisa saja ia mengahabisi gadis itu tidak ada ampun. Namun, dia juga perempuan dia tidak tega, bahkan ia pikir dengan memperlakukan tadi itu sudah berlebihan.

"Sebelumnya gue minta maaf, gue gak mau berurusan sama bocah kaya lo! Hak lo mau suka sama Mark, tapi plis ini berlebihan! Cemburu boleh, tapi jangan gini caranya."

Yeri minta maaf, bukankah ia terlalu baik? Iya. Ini bukan sepenuhnya salah Yeri. Dibalik itu Nancy dengan napas tidak teratur menunduk malu atas perbuatannya.

Yeri keluar dengan napas terengah engah, rambutnya berantakan, pipinya merah, lututnya membiru, dan kepalanya pusing karena terbentur kerasnya dinding.



Sialnya hari ini. Dimulai dengan kehadiran Jessica di hidupnya, di hukum Pak Shindong, dan di labrak adek kelas. Apa itu belum cukup membuat Mood Kim Yerim berantakan?


🍉🍉🍉

FRIENDZONE || Markri ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang