S2 #13

1.3K 149 58
                                    

Happy Reading.....






#############








Sudah sebulan sejak nabilah keluar dari rumah sakit. Kehidupannya kembali seperti biasanya. Walaupun masih harus dibatasi mengingat kondisi jantungnya yang semakin lemah.

Selama sebulan ini juga nabilah memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Mulai dari belajar disekolah seperti dulu. Meskipun sudah lama absen, tapi siapa yang berani mengeluarkan seorang Tanumihardja? Bukan bermaksud menyalahgunakan kekuasaanya, tapi Kinal ingin adiknya bahagia setelah lama tersiksa karna penyakit sialan itu.

Kemudian berkumpul dengan club basketnya meskipun nabilah sendiri hanya menjadi penonton. Tentu saja Gracia tak mengizinkannya sekeras apapun usaha nabilah untuk ikut bermain. Seperti saat itu, Nabilah memohon kepada Gracia untuk diizinkan ikut bermain sampai menangis diruang club basket. Namun Gracia sudah memantapkan hatinya memilih untuk tidak kalah lagi. Gracia hanya tak ingin melihat adik tersayang nya kembali lagi ke gedung bernuansa putih dengan bau obat yg sangat dibenci adiknya.

Pergi ke pasar malam bersama Melody dan Farish meskipun udara saat itu dingin. Ingin rasanya Melody menolak namun mendengar rengekan adik kecilnya itu membuatnya tak tega. Akhirnya mereka bertiga pergi ke sana malam itu. Sudah seperti sepasang suami istri yang menghibur anaknya.

Shani. Yang dilakukan Shani untuk nabilah memang tak banyak, tapi hal itulah yang paling disukai nabilah. Setelah kembali dari rumah sakit, Shani selalu berada disisi nabilah. Menjadi teman tidur nabilah jika gadis itu kesulitan tidur. Mengusap kepala nabilah jika gadis itu merasa pusing bukan main. Menenangkan nabilah jika jantungnya berdetak dengan tak tenang. Semua Shani lakukan karna Shani terlalu menyayangi adiknya.

"Makasih kak"

"Buat apa? "

"Selalu ada buat aku"

"Udah tugas kk lagian kk juga seneng bisa bareng kamu terus" Ucap Shani mengeratkan pelukannya

"Sayang ci shani" Ucap nabilah kemudian mendongak mengecup pipi kakaknya

"Sayang kamu juga. Sekarang tidur ya" Shani mengusap kepala nabilah hingga gadis itu terlelap.

Ayana dan Ve yang selalu menuruti keinginan Nabilah meski terkadang merepotkan. Seperti kemarin, Nabilah meminta dibuatkan sup iga dari tangan mereka langsung. Padahal saat itu sedang ada pasien yang menunggu mereka dirumah sakit. Akhirnya Ayana dan Ve menurutinya setelah meminta tolong pada Stella dan Vera untuk bertukar shift.

"Kamu tau kan kk ngga bisa masak" Ucap Ayana yg berusaha mencari alasan

"Nanti kalo ngga enak kan ada kak Kinal yg siap nampung" Ucap Nabilah dengan cengiran nya

Kinal hanya mendelik malas mendengar ucapan adik bungsunya itu.

Nabilah benar-benar berusaha memanfaatkan waktunya bersama orang disekeliling nya. Entah apa yang gadis itu pikirkan, tapi perasaanya tak baik. Seperti akan ada sesuatu yang menimpanya.

Hari ini pun begitu, Nabilah sudah siap dengan baju casual dan tas selempang nya. Niat hati ingin mengajak Shani dan Shania pergi bersama. Namun saat membuka pintu kamar Shani, nabilah melihat Shani tertidur dengan laptop di pangkuannya.

My Story With My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang