S2 #6

1.3K 136 6
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA!!!! HAPPY READING...








###############







Seseorang dengan jaket hitam dan topi yg senada tengah duduk membelakangi mereka. Ia telah merekam percakapan shania dan nathan.

Amarahnya memuncak kala mendengar jawaban shania. Tangannya menggepal erat, ia tak habis pikir dengan jalan pikir shania.

"A-aku mau" Ucap Shania
Nathan sangat bahagia hingga dengan spontan memeluk shania.

"Ehh maaf hehe, jadi sekarang kita pacaran? " Tanya nathan memastikan

"Iyaa, tapi maaf kita harus sembunyi-sembunyi dulu. Aku takut kalo keluarga aku tau, mereka akan marah dan kecewa" Ucap shania

"Iyaa gpp aku paham kok, yaudah sekarang kita makan dulu yuk"

"Maafin aku, aku harus bohong kali ini. Maafin kk dek" Ucap shania dalam hati.

Setelah semuanya terekam, pria tadi langsung pergi meninggalkan restoran itu. Ia masuk ke mobilnya dan memukul setir berharap bisa meredakan emosinya.

"Kenapa kak shanju tega bohongin keluarganya, apalagi Nabilah. Apa perlu gw bongkar semuanya sekarang? Tapi kak shanju baru aja jadian, yakali langsung putus. Aaaggghhh" Teriaknya frustasi

Sesampainya dirumah, Shania masih berdiri di ambang pintu, menatap kakak dan adik nya yg sedang sibuk sendiri-sendiri diruang tamu.

Yaaah, dia merasa bersalah karena mengingkari janji yang ia buat didepan mereka. Satu tetes air mata jatuh ke pipinya.

"Maaf" Hanya kata itu yang dapat terucap saat ini.
Shania menghapus air mata nya dan berjalan mendekati mereka.

"Ehh nju udah pulang? " Tanya Kinal yang melihat Shania mendekati mereka

"Yaa kalo belum pulang kak nju ngga bakal disini kak gimana sih" Sahut Gracia

"Kk ngga nanya kamu yah" Jawab kinal dengan tatapan tajamnya

"Ribut terosssss sampe kekeyi jadi presiden" Timpal Ayana

"Hahaha kalian tuh yah udah deh ribut mulu, kamu abis dari mana sama nathan nju? " Tanya Melody membuat adiknya menatap nya

"Sama kak Nathan? "
"Kok ngga bilang? "
"Abis dari mana? "
"Ngapain aja? "
Ucap Gracia bertubi-tubi

Shania diam sebentar, ia bingung harus jujur kepada mereka dan membuat mereka kecewa atau menyembunyikan hal ini untuk sementara.

"Emm a-abis ngerjain t-tugas iyaaa tugas tadi di caffe deket sini"

Dan lihatlah pilihannya, dari pada jujur, ia lebih memilih untuk membuat kebohongan lainnya.

"Ohh gitu, yaudah sana bersih-bersih dulu" Ucap Melody

"Iya kak" Kemudian Shania melangkah ke kamarnya.

Pagi harinya semua berjalan seperti biasa. Kini mereka sedang sarapan bersama dengan sedikit candaan.

"Seminggu lagi kamu ujian buat kelulusan kan nju? " Tanya ve

My Story With My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang