S2 #15

1.7K 160 25
                                    

Capek banget liat angka readers sama angka vote tuhhhh, kek langit dan bumi jaohhhh:) Dahlaaa gamau maksa. Bye! Happy Reading.....




##########



Sebuah Mobil berhenti mendadak di sembarang tempat. Terlihat si pengemudi turun terburu-buru dan beralih membuka pintu penumpang. Tanpa menunggu lama pria itu mengambil alih tubuh seorang gadis yang terkulai lemas. Sedangkan gadis satunya mengikuti dengan langkah terburu-buru.

Mereka adalah Kai dan Sonia, dan gadis yang di gendongan Kai tak lain dak tak bukan adalah Nabilah.

Kai berlari masuk ke rumah sakit mengabaikan orang-orang yang berteriak marah karna tertabrak olehnya karena yang ada dipikirannya hanya nyawa nabilah.

"SUSTER! DOKTER!! " teriak Kai panik

Tak lama beberapa perawat menghampiri nya dengan sebuah brankar. Kai langsung membaringkan tubuh nabilah diatas brankar itu.

"Dia adik dokter Ve dan dokter Ayana! " Ucap salah satu suster membuat mereka mendorong brankar lebih cepat.

"Itu dokter Ayana" Ucap suster membuat dorongan brankar itu berhenti

Tak jauh dari mereka, terlihat Ayana sedang mengobrol dengan beberapa dokter didepan sebuah ruang rawat.

"Kak Ayana!! " Sonia berteriak memanggil Ayana.

Merasa terpanggil, Ayana menolehkan kepalanya kebelakang dan menatap heran Sonia disana. Perasaannya tiba-tiba tak enak saat melihat Kai juga beberapa suster mengelilingi sebuah brankar.

Ayana berlari menghampiri Sonia yang sudah kacau. Matanya sembab, rambutnya berantakan, dan terdapat bercak darah dibaju nya.

"Kalian ngap--Nabilah! Ini kenapa?! " Ayana panik melihat adiknya terbaring disana dengan wajah pucat. Ayana mengusap surai hitam nabilah dengan mata bergetar menanti penjelasan Kai.

"Dia ping--"

"Dok pasien mengalami henti jantung! " Teriakan suster membuat ketiganya menegang.

Tanpa ragu Ayana menaiki brankar dan menaiki tubuh nabilah. Memompa dada nabilah melakukan CPR berusaha mengembalikan detakan jantung adiknya.

"KALIAN TUNGGU APA?! CEPAT KE IGD! " Teriak Ayana pada suster, Kai dan Sonia yang mematung.

Mereka langsung mendorong brankar menuju IGD dengan Ayana yang masih berusaha mengembalikan detak jantung adiknya.

Ayana kalap. Tubuhnya bergetar, air matanya terus mengalir tanpa permisi, keringat mulai menetes di dahinya. Hatinya sakit melihat keadaan nabilah seperti ini. Berusaha membuang fikiran negatifnya dan mencoba tenang dalam keadaan seperti ini sangatlah sulit ia lakukan.

"Panggil dokter Vera! " Salah satu suster langsung berlari keruangan dokter Vera setelah mendengar perintah Ayana.

Orang-orang yang melihatnya pun terkejut. Siapa yang tak mengenal Tanumihardja? Keluarga terpandang dengan putri-putri yang cerdas. Namun keadaan si bungsu membuat mereka terkejut. Siapa sangka dibalik keharmonisan keluarga itu terdapat sebuah kesedihan mendalam.

My Story With My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang