#23

3.4K 210 42
                                    

Mon maap banyak typo wkwk Happy Reading :v





##########







Kinal mengambil surat itu dari tangan Shani dan membacanya bersama Gracia.

"A-apa apaan ini" Ucap Kinal

Kinal dan Gracia masih tak percaya dengan apa yg mereka baca. Semua terdiam, hanya isak tangis shani yg terdengar. Gracia yg memang sudah merasa aneh dengan adiknya pun tak sanggup menahan air matanya. Ia terjatuh, duduk dilantai dengan lututnya sebagai tumpuan.
Kinal yg masih tak percaya hanya menutup mulutnya, memejamkan matanya mencoba menolak hal ini. Ternyata ini maksud dari omongan pak burhan tadi.
Shania yg melihat itu semua hanya mampu menenangkan shani yg sedang menangis di pelukannya.

"Dek, i-ini apa? " Tanya Kinal yg sedang bersusah payah menahan air matanya.

Gracia bangkit, menatap nabilah dengan mata sembab nya membuat siapapun yg melihatnya tak tega. Kedua tangannya ia letak kan di bahu nabilah

"Dek bangunin kakak" Ucap gracia sambil menggoyangkan tubuh nabilah, namun nabilah tak merespon

"Dek kakak tau ini cuma mimpi, bangunin kakak hikss, ini mimpi paling buruk dek. Bangunin kakakkk!! hikss" Ucapnya lagi dengan berteriak

"I-iya kak maaf" Tiga kata yg keluar dari mulut nabilah itu membuat ketiga kakaknya lemas seketika. Seolah kehilangan tumpuan untuk berdiri, mereka terduduk dilantai dengan isak tangis yg semakin terdengar.

Shania memalingkan wajahnya menolak melihat semua ini. Nabilah merangkul ketiga kakaknya kedekapannya

"Kak maaf hikss ayu nggak bermaksud bohongin k-kakak hikss" Ucap nabilah.

Tiba-tiba Shani dan Gracia pingsan membuat mereka terkejut terlebih nabilah.

"Kakak! "
"Dek! " Pekik mereka

"Kak telfon kak ve sekarang kak" Ucap nabilah panik

"I-iya" Jawab Shania kemudian mulai menghubungi ve

"Kita bawa ke kamar dulu" Ucap Kinal ditengah tangisannya.

Tak butuh waktu lama, ve datang dan tidak sendirian, ayana juga ikut pulang karna khawatir dengan keadaan adiknya itu karna baru kali ini shani dan gracia pingsan bersamaan

"Ini kenapa mereka pingsan? Barengan lagi? " Tanya Ayana

"Mereka udah tau kak" Jawab nabilah sambil menunduk

Ve dan ayana terkejut, tanpa menunggu lagi Ve langsung memeriksa keadaan shani begitu pula ayana yg langsung memeriksa keadaan gracia.

"Mereka cuma shok, bentar lagi juga sadar" Ucap ve, kemudian ia menatap kinal yg sedari tadi hanya diam menunduk. Ve yakin  kinal pun masih shok dengan berita ini. Ve mendekatinya dan mengusap kepalanya, hal ini selalu ia lakukan saat adiknya sedang sedih atau tak tenang.

Kinal menatap Ve dengan mata sembabnya, sedetik kemudian kinal sudah berada dipelukan Ve. Ve yakin sekuat apapun adiknya yg satu ini, pasti ia akan merasakan hal yg sama seperti saudaranya yg lain saat menerima kabar itu.

"Kak bangunin aku" Ucap kinal menahan isak tangisnya. Nabilah merasa sakit saat melihat kakaknya seperti ini, apalagi ini karna dirinya. Shania dan ayana menenangkan nabilah

"Kak Allah jahat, kenapa begini? Ini gak adil hikss biar aku aja kak hikss kenapa harus dek ayu? " Ucap kinal yg sedang terisak, Ve mengusap punggungnya mencoba menenangkannya.

"Ssttt gk boleh ngomong gitu, ini udah takdir nal dan kita harus Terima. Kamu gak boleh kaya gini" Ucap Ve

Tak lama kemudian gracia dan shani bangun bersamaan seperti habis bermimpi buruk.

My Story With My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang