S2 #5

2.1K 160 32
                                    

Happy Reading and sorry for typo.... Budayakan vote sebelum baca!!!! Author maksa!!!










##########







Satu minggu berlalu, selama seminggu ini pun belum ada perkembangan dari kondisi Nabilah. Masih sama, posisi yang sama, wajah pucat yang sama, selang medis dimana-mana.

"Ngga cape tidur terus humm? " Melody mengelus puncak kepala nabilah lembut.

"Ngga kangen sama kk? Bangun dong" Hanya berbicara seperti itu pun air mata nya menetes tanpa ijin.

Semua mulai kembali rapuh melihat kondisi Nabilah. Ucapan dokter yang didatangkan khusus dari Singapura kemaren terngiang-ngiang dikepala mereka.

Flashback

Kini Stella, Vera, Melody dan adik-adik nya sedang bersama seorang dokter dari Singapura yang sengaja didatangkan untuk Nabilah.

"I'm sorry, but it's seem's inposible" Ucap dokter itu.

"Jantung nya sangat lemah ditambah lagi tumor nya yang semakin menyebar. Mungkin akan ada harapan jika Nabilah sadar dan sanggup menjalani operasi. Setidaknya kita bisa menyelamatkan jantung nya. Tapi, jika sampai beberapa minggu ia belum juga sadar, terpaksa kita harus mengikhlaskan nya" Kalimat terakhir nya membuat semua orang menatapnya bingung.

"What do you mean?! " Ucap Stella tegas.

"I'm so sorry for say this, tapi untuk menghilangkan sakit yang ia derita selama ini kita harus mengikhlaskan nya, cabut semua alat medisnya. "

"Nope! Nothing someone can do something like that!!! I'll kill you!!! " Teriak Kinal brutal kemudian berlari meninggalkan mereka

"KINALLLL!! Dek kejar kak Kinal" Ucap Melody pada ketiga bungsunya

"Iya kak" Shania, shani dan gracia mengejar Kinal yang entah kemana

"Dok, apa tidak ada cara lain? Akan ku lakukan apapun itu meskipun nyawa taruhannya" Ucap Melody

"Sorry Mel"

Mereka kembali terpuruk mendengar ucapan dokter itu, terlebih Stella, Vera dan Ve merasa sangat gagal sebagai seorang dokter. Selama mereka menjadi dokter, tak pernah sekalipun mereka berniat mencabut alat medis dari tubuh pasien, itu sama saja membunuh pasien pikir mereka.

Flashback off

"Kk ngga akan pernah nglakuin itu dek! Ngga akan! Makannya bangun dong" Ucap Melody

Karna lelah menangis, melody tertidur disamping ranjang nabilah dalam posisi duduk.

*

Dan selama seminggu ini pula, Nathan berusaha mendekati Shania bahkan shani dan gracia. Tak percuma juga usahanya, karna sekarang mereka sudah akrab layaknya telah lama kenal.

"Hey" Nathan menepuk bahu Shania

Kini mereka sedang di taman sekolah, taman lumayan sepi karna ini masih jam pelajaran. Kelas mereka kebetulan sedang jam olahraga.

"Eh nathan, kenapa? "

"Tadinya mau ke kantin, ehh liat bidadari disini"

"Apaan sii" Shania tertawa garing

My Story With My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang