S2 #14

1.6K 152 29
                                    

Happy Reading.....









#############











Suasana pasar malam saat ini cukup ramai. Banyak pengunjung yg datang untuk sekedar melepas penat. Seperti nabilah contohnya.

"Mau naik itu? " Tanya Kai menunjuk Bianglala

"Mauuuuuuuuu" Jawab nabilah antusias membuat pria itu terkekeh.

Nabilah berjalan terlebih dahulu didepan. Kai yg melihat itu merasa senang dan sedih sekaligus. Senang karna bisa membuat senyum itu muncul kembali, dan sedih mengingat perjuangan yg nabilah alami selama ini.

Tapi apapun akan Kai lakukan untuk membuat gadis yg dicintai nya bahagia. Meskipun nyawa taruhannya.

"Kai ayo! " Teriakan nabilah membuat Kai tersadar

"Iyaa"

Saat wahana itu mulai bergerak, Kai dapat melihat dengan jelas gurat bahagia diwajah nabilah. Sangat bahagia. Dan Kai tidak ingin kehilangan senyuman itu.

"Makasih" Ucap Kai

"Buat? "

"Udah mau bertahan sejauh ini" Ucapan Kai membuat nabilah terdiam

"Pasti sakit yah? " Tangan Kai bergerak mengusap rambut nabilah

Berusaha tegar dihadapan gadis yg dicintainya. Berusaha kuat meskipun nyatanya lemah. Berusaha tak menangis meskipun rasanya ingin berteriak Sekuat-kuatnya. Percayalah, ketegaran yang pria itu nampak kan kini hanya untuk menutupi perasaannya di balik topeng yang ia kenakan.

Mungkin orang-orang akan menganggapnya lemah, tapi Kai tak peduli. Kai justru akan mengakuinya. Dia memang lemah. Dia akan menjadi laki-laki terlemah jika dihadapkan dengan kondisi gadis tercintanya.
Pria mana yg tak sedih jika gadisnya harus merasakan sakit yg teramat setiap harinya? Bahkan jika mungkin, pindahkan saja rasa sakit itu pada tubuhnya.

"Aku tau kamu pasti tersiksa selama ini. Tapi aku mohon, bertahan lah. Aku ngga mau kamu pergi ninggalin aku, meskipun bukan sebagai pasangan. Anggap aku kakak kamu, kakak yg ngga mau kehilangan adiknya. Kak--"

"Kai" Nabilah memitong ucapan Kai

Baru kali ini nabilah melihat sisi lemah Kai, dan itu karna dirinya. Pria didepannya ini sedang berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis dan nabilah tau itu.

"Makasih. Tapi jangan terlalu banyak berharap. Didunia ini ngga ada yang abadi Kai. Semua akan kembali ke penciptanya kan? Tapi aku akan tetap berusaha semampuku. " Ucap nabilah dengan setetes air mata yg jatuh di pipinya

"Selama itu, kamu ngga perlu terus nunggu aku. Banyak cewe lain diluar sana yg lebih sempurna Kai"

Kai menggeleng kuat.

"Tap--"

Ucapan nabilah terpotong saat Kai merengkuh tubuhnya masuk kedekapan pria itu. Hangat dan nyaman. Itu yg nabilah rasakan.

"Ngga akan" Ucap kai

Dan malam itu menjadi saksi dimana untuk pertama kalinya Kai memperlihatkan sisi lemahnya pada Nabilah.














My Story With My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang