Suara yang cukup ramai mampu membuatku terbangun yang entah sudah berapa lama aku terpejam. Begitu aku membuka kedua mata, pandanganku buram. Tapi setelah beberapa kali aku mengerjap, akhirnya aku bisa menatap ruangan bercat putih ini dengan begitu jelas.
Aku menolehkan kepalaku ke arah kanan, dan kudapati empat orang yang begitu kukenal. Sepasang bola mata yang pertama kali bertubrukan dengan kedua mataku adalah Lingga. Bocah laki-laki itu membulatkan kedua matanya sambil tersenyum lebar saat menatapku.
"Kakak!" Pekiknya yang mampu mengejutkan orang-orang di sekitarnya, sehingga spontan mereka semua menatapkuㅡsama seperti Lingga.
"Alhamdulillah... Kamu udah sadar, Run!"
Mereka segera berjalan menghampiriku dengan tatapan membahagiakan mereka, dan itu membuatku ikut tersenyum menyaksikannya.
"Run, gimana keadaan kamu sekarang?" Tanya Mas Lucky sambil merapikan rambutku.
"Pusing.....sedikit." Aku meraih Lingga dari gendongan Mayra dan mendudukannya di atas ranjang.
"Kamu pingsan hampir dua jam setelah melahirkan, Run." Kata Tante Ina yang membuatku menyadari sesuatu.
"A--anakku.....mana?"
"Sebentar, aku panggilin Dokter dulu sekalian bawa anak kita." Kata Mas Lucky sambil mengecup keningku, lalu berlari keluar dari ruangan meninggalkanku yang membeku akibat ulahnya yang mengejutkanku.
"HEH! BELOM SAH!" Teriak Mayra yang membuat Tante Ina tertawa.
"Tante.....anakku.....sehat?" Tanyaku pada Tante Ina.
"Alhamdulillah sehat, Run... Beratnya 3kg dan tingginya 52cm. Cantik banget mirip kamu." Jawab Tante Ina yang membuatku tersenyum senang.
"Tadi pas aku selesai melahirkan, aku masih inget kalo aku langsung meluk anakku. Dan setelahnya aku gak inget apa-apa karena aku langsung pingsan."
"Mugkin karena kamu terlalu capek juga, Run. Mau duduk? Sini, Tante bantu." Tante Ina membantuku duduk dan menaruh sebuah bantal di punggungku.
"Kak Aruna hebat banget bisa melahirkan anak dengan normal." Kata Mayra yang membuatku tertawa pelan. "Pasti sakit, ya?"
"Sakitlah, May! Makanya kamu jangan ngelawan sama Mama! Perjuangan seorang Ibu tuh berat banget, mulai dari mengandung selama sembilan bulan, dan melㅡ"
"Melahirkan. Iya, Ma, paham." Potong Mayra dan lagi-lagi membuatku tertawa.
"Dedek!" Kata Lingga sambil menaruh tangannya di depan perutku.
"Kamu udah liat Dedek?" Tanyaku pada Lingga.
"Udah!"
"Dedeknya lucu, ya?"
"Lucu!"
"Waktu tadi Lingga pengen cium keponakannya terus, Run. Lucu deh." Kata Tante Ina sambil mencium pipi Lingga.
"Dia emang suka gemes kalo sama anak kecil, Tan."
"Tante juga dong..." Tante Ina kembali mencium pipi Lingga, hingga Lingga tertawa geli.
"Assalamu 'alaikum..."
Pintu ruangan terbuka dan menampakkan seorang Dokter serta perawat.
"Wa 'alaikumsalam..."
"Saya periksa dulu ya, Bu. Sambil duduk aja." Kata Bu Dokter mulai memeriksa detak jantungku dengan stetoskopnya. Kemudian beliau memeriksa kedua mataku serta rongga mulutku. "Nanti Bu Aruna harus makan, habis itu obatnya diminum, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KONSEKUENSI | ft. Lee Know & Hyunjin [✓]
FanfictionRencanakanlah semua hal yang diinginkan dengan sangat matang sebelum bertindak. Jika tidak, maka terimalah konsekuensinya. Start : 24/02/2021 End : 17/03/2021