Tepat pada kemarin sore, aku mulai meresmikan hubunganku dengan Mas Lucky.
Tidak pernah terbayangkan sebelumnya olehku. Aku menginginkan Mas Lucky untuk menjadi kakak laki-lakiku, namun nyatanya, Mas Lucky malah menginginkanku untuk menjadi istrinya.
Dan yang tidak paling tidak kusangka, rupanya sebelas tahun yang lalu aku sudah mengenal Mas Lucky, bahkan kami pernah tinggal bersama dengan Tante Ina.
Mungkin Mas Lucky adalah jawaban atas doa-doaku selama ini. Mulai sekarang, aku harus fokus dulu terhadap kehamilanku, baru setelah melahirkan aku akan melangsungkan pernikahan dengan Mas Luckyㅡjika tidak ada halangan.
"Assalamu 'alaikum, Run!"
Aku yang kebetulan baru saja keluar dari kamar sambil menuntun tangan Lingga pun segera melangkah menuju ruangan depan, dan membuka pintu.
"Wa 'alaikumsalam..."
Rupanya itu Mas Lucky, dengan senyum menawannya yang membuatku gugup untuk pertama kalinya.
"Udah siap?"
Aku mengangguk, "Ayo, berangkat sekarang."
•••
Di sinilah kami bertiga sekarang, di sebuah toko perlengkapan bayi yang berada di salah satu pusat perbelanjaan yang cukup jauh dari rumah kami.
Berhubung kandunganku sekarang sudah menginjak usia tujuh bulan, maka dari itu hari ini aku memutuskan untuk membeli pakaian-pakaian bayi serta perlengkapan bayi lainnya untuk anakku yang kurang lebih dua bukan lagi akan lahir ke dunia.
Jika diingat-ingat, tiga bulan yang lalu aku pernah mengunjungi salah satu toko perlengkapan bayi bersama Haikal, tapi kami tidak jadi membeli karena saat itu usia kandunganku masih berjalan empat bulan.
Dan hari ini, Mas Lucky mengajakku membeli perlengkapan bayi. Katanya sih.....sekalian melakukan kencan pertama setelah kemarin sore kami resmi berpacaran.
"Mas Lucky, ini lucu ya?" Aku menunjukkan sebuah baju untuk bayi perempuan kepada Mas Lucky, dan laki-laki itu pun menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
"Bagus! Ayo pilih yang lain lagi!"
Dan aku pun kembali memilih baju bayi yang lainnya, sedangkan Mas Lucky masih setia menggendong Lingga dan membantu mencarikan baju baru untuk Lingga juga.
"Run, daripada pasangan kekasih, kita malah lebih cocok jadi pasangan suami istri yang punya anak satu, dan satunya lagi masih ada di dalam kandungan kamu." Celetuk Mas Lucky yang membuatku tertawa kecil.
"Run," Panggilnya lagi.
"Apa?"
"Gak jadi deh." Jawabnya sambil tertawa, tapi membuatku bingung. "Nanti aja ngomongnya kalo udah di mobil."
"Gak jelas."
Setelah itu aku kembali memilih-milih pakaian bayi dan perlengkapan lainnya. Mas Lucky membantu, tapi dia terus menggodaku. Tapi.....itu membuatku suka.
•••
Kami menghabiskan waktu satu jam lamanya untuk berbelanja perlengkapan bayi, dan empat puluh menit lamanya makan di sebuah restoran yang masih berada di pusat perbelanjaan tadi. Rasanya cukup melelahkan.
Dan sekarang kami bertiga sudah berada di dalam mobil, Lingga kutaruh di kursi belakang. Oh iya, tadi kami sekalian membeli kursi mobil untuk bayi, jadi sekarang Lingga bisa leluasa duduk di kursi belakang, bahkan dia terlihat akan tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
KONSEKUENSI | ft. Lee Know & Hyunjin [✓]
FanfictionRencanakanlah semua hal yang diinginkan dengan sangat matang sebelum bertindak. Jika tidak, maka terimalah konsekuensinya. Start : 24/02/2021 End : 17/03/2021