"Aruna!"
Mas Lucky memanggilku begitu dia baru saja keluar dari mobil miliknya. Laki-laki itu berjalan menghampiriku dan seketika membuatku membeku.
"K--kok jam segini udah pulang?" Tanyaku pada Mas Lucky, sambil sesekali melirik Javas yang tengah duduk di sebuah kursi yang berada di teras rumahku.
"Udah gak ada daftar Ibu hamil yang mau melakukan pemeriksaan USG lagi, jadi aku mendingan pulang sekarang. Dan itu siapa?" Mas Lucky menunjuk Javas yang juga tengah menatap ke arah kami.
"Ah, itu....."
"Haikal?"
"Bu--bukan! Eh, Mas Lucky!"
Aku segera berjalan menyusul Mas Lucky yang kini malah bergegas masuk ke dalam halaman rumahku. Bahkan dia terlihat marah dan merebut Aeera dari gendongan Javas.
"Kamu yang namanya Haikal?!"
"Hah? Bukan."
"Jujur!"
"Ih, Mas Lucky! Dia Javas, teman mainku di tempat tinggal aku yang dulu! Kok tiba-tiba Haikal...?" Aku memilih untuk berdiri di tengah-tengah mereka berdua.
"Jadi kamu bukan Haikal?" Mas Lucky kembali bertanya kepada Javas.
"Bukan, saya Javas."
"Terus kenapa kamu bisa ada di sini?" Dan tatapan Mas Lucky berpindah padaku. "Kamu yang nyuruh dia main?"
"Enggak kok, tadi kita kebetulan ketemu di dalam bus aja." Jawabku.
"Hah? Di dalam bus? Kamu habis dari mana?"
Sudahlah, salahku juga sebelum pergi ke rumah Haikal aku tidak berbicara dahulu kepada Mas Lucky.
"Kita bicara di dalam aja."
Aku pun segera memasukkan sebuah kunci ke lubang pintu. Begitu pintu terbuka, kami pun segera masuk ke dalam rumahku.
"Lingga sama Bang Javas dulu, ya?" Aku mendudukkan Lingga di atas sofa yang bersebelahan dengan Javas.
"Sini Aeraa-nya." Aku mengambil Aeera dari gendongan Mas Lucky. "Mas, boleh minta tolong?"
"Apa?"
"Bikinin Javas minum dulu sana, kamu juga sekalian. Aku sama Aeera mau ke kamar dulu."
"Serius? Aku yang bikin?"
"Iyalah, Javas kan tamu. Masa dia yang bikin? Sebentar ya, Vas."
Setelah mengatakan itu, aku pun segera membawa Aeera masuk ke dalam kamarku dan langsung memberinya asi.
Sambil menyusui, aku kembali memikirkan kalimat-kalimat apa yang tepat untuk menjelaskan semuanya kepada Javas setelah aku keluar dari dalam kamar. Pastinya Javas akan terkejut, atau bahkan marah.
Dia memang mengenal siapa Haikal, tapi Javas tidak pernah bertemu apalagi berbincang dengan Haikal. Namun tetap saja aku benar-benar merasa takut melihat ekspresi Javas dan mendengar responnya setelah tahu bahwa teman masa kecilnya ternyata mengalami hamil di luar nikah, dan dibuang begitu saja oleh pacarnya.
Lima belas menit telah berlalu, aku menundukkan kepalaku untuk melihat Aeera yang ternyata sudah tidur pulas. Lantas aku pun menyudahi kegiatan memberi asi kepada Aeera dan segera menidurkannya di tempat tidurnya. Dan setelah itu aku pun segera melangkah keluar dari kamar, lalu kembali menghampiri mereka yang masih menungguku di ruang depan.
"Maaf lama." Kataku sambil duduk di sebuah sofa yang kosong.
"Mas Lucky udah ngejelasin semuanya sama gue, Run." Ucapan Javas itu membuatku terkejut di saat aku yang baru saja mendaratkan bokongku di sofa.

KAMU SEDANG MEMBACA
KONSEKUENSI | ft. Lee Know & Hyunjin [✓]
FanfictionRencanakanlah semua hal yang diinginkan dengan sangat matang sebelum bertindak. Jika tidak, maka terimalah konsekuensinya. Start : 24/02/2021 End : 17/03/2021