20 : Kembalinya Masa Lalu

479 105 50
                                    

Haikal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....Haikal.

"Om Javas!"

"Eh, Lingga sama Aeera udah bangun? Tidurnya nyenyak, enggak? Mimpi apa?"

"Tadi Lingga mimpi lagi main sama Ayah... Kangeeennn banget! Sama Bunda juga."

"Kalo Aeera mimpi apa?"

"Aku nda mimpi apa-apa, tapi.....aku cama cepelti Om Ingga, enggak?"

"Maksudnya?"

"Mama!"

Kedua mataku mengerjap dan segera menoleh menatap Aeera yang saat ini sedang menarik-narik tanganku.

"I--iya, Ra?"

"Aku punya Bunda cama Ayah juga nda? Om Ingga kan punya." Aeera bertanya dengan tatapan yang menyiratkan bahwa dia benar-benar bertanya karena tidak tahu dan tidak mengerti.

Sedangkan tatapanku kembali berpindah kepada seorang laki-laki berhoodie putih yang juga sedang menatapku, namun buru-buru dia membuang tatapannya dan sibuk memilih bunga.

"Aeera, kamu kan udah punya Mama. Kak Aruna itu Mama kamu, dan Bunda itu artinya Mama." Lingga yang menjawab.

"Oohh... Kalo Ayah?"

"Ayah itu Papa. Om Ingga manggilnya Ayah, kalo Aeera manggilnya Papa."

"Teluc Papaku mana?"

Laki-laki yang masih diam berdiri di sana kini menoleh menatap ke arah kami, terutama pada Aeera.

Hal ini membuatku terkejut juga. Karena ini pertama kalinya dalam empat tahun Aeera bertanya perihal Ayahnya. Dan yang lebih membuatku terkejut lagi, Aeera bertanya soal Ayahnya di saat Haikal sedang berada di sini.

"Run..." Javas memanggilku, tatapannya penuh akan kebingungan.

Tapi aku kembali fokus menatap Haikal yang saat ini sedang berbincang bersama dengan Mira. Dan setelahnya, Haikal melangkahkan kakinya keluar dari toko bungaku. Tentu aku pun segera beranjak bangun dan hendak mengejarnya, namun Javas malah menahan tanganku.

"Lo mau ke mana?"

"Gue mau ke depan dulu, Vas. Lo tolong jagain anak-anak dulu ya?"

Setelah mengatakan itu, buru-buru aku berjalan menghampiri Mira yang juga tengah menatapku di depan pintu.

"Mbak Aruna, tadi ada laki-laki pake jaket dateng ke sini, dia yang kemarin naruh selembar kertas di atas meja. Terus sekarang dia malah nitipin ini ke saya, katanya suruh dikasih ke Mbak Aruna sekarang."

Aku pun segera mengambil selembar kertas dari Mira, yang diketahui itu adalah pemberian dari Haikal saat sebelum dia pergi dari tokoku.

"Kamu lanjut kerja aja." Suruhku pada Mira, dan dia kini meninggalkanku sendirian di depan pintu.

KONSEKUENSI | ft. Lee Know & Hyunjin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang