19 : Hari itu Kembali

435 105 69
                                    

"Aruna,"

"Javas.....?"

"Tuh kan, bener! Wahh, seneng banget gue bisa ketemu sama lo di sini! Gimana kabar lo?" Javas mengulurkan tangannya, kemudian aku membalasnya.

"Alhamdulillah, baik. Lo sendiri gimana?"

"Baik juga." Jawabnya. "Eh, ini Lingga ya?"

Bukannya menjawab, Lingga malah menarik ujung bajuku.

"Ga, ini Bang Javas, Abangnya Intan. Masa kamu enggak inget?" Tanyaku pada Lingga.

"Abangnya Intan?" Lingga mengernyit lucu.

"Dulu Abang suka gendong kamu, Ga. Beneran nih lupa?" Javas membantu Lingga untuk mengingatnya.

"Oh! Bang Javas?!"

"Iya, ini Bang Javas!"

"Intannya mana, Bang??"

"Intan ada di rumah. Hm.....gimana kalo kita ngobrolnya sambil makan-makan? Itung-itung temu kangenlah Run, empat tahun gak ketemu." Ajak Javas.

"Ayo, Bang! Lingga laper nih!" Malah Lingga yang menjawab.

"Run?" Javas bertanya lagi.

"Ya.....ayo." Setujuku.

Kemudian kami berempat berjalan mencari restoran yang masih berada di dalam pusat perbelanjaan ini.

Seperti yang dikatakan oleh Javas tadi, kami baru kembali bertemu lagi setelah empat tahun. Empat tahun lalu Javas berpamitan padaku untuk pindah ke Surabaya. Hanya Javas saja sih, Mama dan adiknya masih tinggal di Jakarta.

Javas memiliki alasan kenapa tiba-tiba dia memutuskan untuk pindah ke Surabaya, karena dia mendapatkan panggilan kerja  di kota Pahlawan itu.

"Run, kalian pesen aja makanan apapun, biar gue yang teraktir." Kata Javas sambil memberiku sebuah buku berisi menu-menu makanan yang ada di restoran Jepang ini. "Lingga sama Aeera pesen makanan yang banyak ya? Jangan malu-malu."

"Asyiiikkk! Kalo gitu Lingga mau makan sushi yang banyak! Lima!"

"Aku juga! Cama ec klim laca tobeli!"

"Aku juga deh! Es krim rasa coklat, dua ya!"

"Ga... Gak usah banyak-banyak." Kataku pada Lingga.

"Gapapa, Run. Emangnya kapan lagi gue bisa teraktirin kalian?" Javas tertawa. "Ayo Run, pesen juga. Gue samain sama lo aja."

Lalu aku memesan semua makanan dan minuman yang diinginkan oleh Lingga, Aeera, aku, dan Javas. Dan seorang pelayan itu mencatat semua pesanan kami.

"Baik, mohon ditunggu sebentar ya." Pelayan itu pun meninggalkan kami karena telah selesai mencatat semua pesanan kami.

"Vas, kok tadi bisa ketemu sama Aeera sih?" Tanyaku pada Javas.

"Tadi kebetulan gue lagi nelpon sama seseorang di depan time zone, terus di sebelah gue ada anak kecil cewek lagi kebingungan sambil ngomong Mama Aeera mana ya?  Terus gue langsung keinget lo, kalo lo punya anak cewek namanya Aeera. Dan pas gue ajak ngobrol si Aeera, lo sama Lingga dateng deh. Dan bener aja, ternyata anak kecil cewek di sebelah gue itu anak lo, Run."

"Untungnya Aeera ketemu lo, Vas. Gue takutnya Aeera ketemu sama orang jahat." Kataku sambil mengusap kepala Aeera. "Dek, kamu kenapa tadi pergi sendiri? Kamu kan tau tadi Mama lagi nyusul Om Lingga."

"Aku macih pengen main, Ma... Mamanya lama cih!"

"Tapi lain kali kalo mau apa-apa, kamu harus bilang dulu sama Mama. Ya?"

KONSEKUENSI | ft. Lee Know & Hyunjin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang