1.1 ㅡ diancam

704 203 53
                                    

"kenapa lo bohong?"

wooyoung memainkan kuku jarinya dengan resah begitu san melayangkan pertanyaan itu dan menatapnya penuh selidik.

"kenapa lo nyembunyiin fakta kalo temen sekamar lo juga salah satu korban penculikan itu?" ulang san, memperjelas pertanyaannya.

"m-maaf, itu karena gue takut," cicit wooyoung pelan.

"kenapa?"


"gue diancem sama dia untuk tutup mulut soal ini."

netra san membesar. "lo tau pelakunya?! siapa dia?!"

"e-enggak! gue nggak tau siapa dia!" sanggah wooyoung cepat sambil menggelengkan kepalanya berulang kali dengan gusar.

"... gue diancem lewat pesan suara dan orang itu pake alat pengubah suara," lanjut pemuda itu.

"lo mau bohong lagi?" tanya san dengan nada tidak percaya.

"kali ini gue nggak bohong! satu hal yang gue tau pasti, dia pasti orang berpengaruh di sekolah ini," ucap wooyoung yakin.

san mendengus. "gimana lo bisa nyimpulin begitu kalo lo aja nggak tau siapa dia?"

"dia kayak tau banget seluk-beluk sekolah ini. buktinya dia bisa keluar-masuk sekolah pada malam hari dan ngakses ruang keamanan segampang itu," tukas wooyoung.

san terdiam.



"dan juga ... gue curiga kalo mereka yang diculik itu sebenernya dikurung di suatu tempat di sekolah ini."






kalian bosen gak sih kalo
aku update tiap hari? :")

corridor | ateez [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang