"kanker, dok?"
kelima pemuda yang kini tengah berada di rumah sakitㅡsan, wooyoung, hongjoong, mingi, dan yeosangㅡterpaku usai mendengar perkataan dokter yang baru saja mengecek keadaan yunho.
"jadi, obat-obatan yang selama ini dia pake ... itu buat pengobatan?" tanya hongjoong parau.
"pasti dia tersiksa banget selama ini ... gimana bisa dia nyembunyiin rasa sakitnya dan tersenyum seolah nggak ada apa-apa?" tanya san tak habis pikir.
"gue jahat banget malah nuduh dia dalang di balik semua ini ...," lanjut wooyoung dengan nada bersalah, mengingat dirinya yang lebih dulu mengatakan hal itu hingga membuat yang lain ikut mencurigai yunho.
"nggak, gue yang lebih jahat. gue udah banyak ngeluarin kata-kata yang nyakitin hati dia, padahal gue temen terdekatnya tapiㅡ" kalimat mingi terputus begitu saja karena emosi yang membuncah dari dalam dadanya.
"udah, guys. daripada kita terus nyalahin diri sendiri, mending kita bikin bahagia yunho mulai sekarang."
san membenarkan perkataan yeosang, diikuti anggukan dari tiga orang lainnya.
sejak hari itu, mereka berenam menghabiskan hari-hari mereka seperti sedia kala.
ruang rahasia yang terletak di belakang mading telah ditutup secara permanen oleh pihak kepolisian sehingga tak ada lagi yang bisa masuk ke sana.
jongho telah dijebloskan ke penjara sedangkan seonghwa dikirim ke pusat rehabilitasi atas gangguan kepribadian ganda yang dideritanya.
para korban penculikan yang telah kecanduan narkoba juga mendapat perawatan di pusat rehabilitasi, namun di tempat yang berbeda dengan seonghwa.
ㅡ
"ada apaan malem-malem manggil gue ke sini?" tanya yunho heran.
ia baru saja sampai di ruang klub dance usai kelima temannya mengirimkan pesan padanya untuk datang ke sini.
"sURPRISE!!!"
tiba-tiba, lampu ruang klub menyala terang, menampilkan suasana di dalamnya yang telah dihias sedemikian rupa.
di tengah dinding, terpajang tulisan 'happy birthday our beloved friend, jeong yunho' dan balon warna-warni pada bagian dinding yang lain.
"happy birthday, bro!" ucap san dan yang lainnya sembari membawa cake berukuran besar ke hadapan yunho.
"apa-apaan ini ...." senyum haru tak mampu yunho sembunyikan dari wajahnya.
"makasih udah terlahir di dunia ini dan jadi temen kita," ucap hongjoong dengan senyum hangatnya.
yunho menggeleng. "harusnya gue yang bilang 'makasih' sama kalian."
ia menjeda kalimatnya sejenak sebelum kembali melanjutkan,
"thank you for being on my side ... sampe detik ini, di sisa-sisa hari gue."
"aish! kenapa jadi melo gini sih," keluh wooyoung yang matanya sudah mulai berkaca-kaca.
"udah, udah! ayo tiup lilinnya," kata yeosang.
mingi menembakkan confetti di tangannya kemudian berteriak,
"ayo kita begadang sampe tengah malem!!"
kini,
mereka tak perlu risau lagi untuk menghabiskan waktu di sekolah.
bahkan lewat dari jam 10 malam sekalipun.
END
gak deng boong hehe
masih ada side story dari tiap membersemoga kalian belom bosen
sama cerita ini ㅜㅜ
KAMU SEDANG MEMBACA
corridor | ateez [✓]
Fanfiction「ᴄoᴍpʟᴇтᴇᴅ」 ❝ada dua peraturan yang harus ditaati di sekolah ini.❞ + mystery, short story + lowercase, semi baku ↳ started : 15.05.21 ↳ ended : 12.07.21