wooyoung sangat resah setelah beberapa hari terakhir teman sekamarnya, hwanwoong, menghilang tanpa kabar dan tidak pernah kembali ke asrama.
di sekolah pun, wooyoung tidak dapat melihat kehadirannya.
hingga suatu malam, wooyoung mendapat pesan suara yang datang entah dari mana dan siapa pengirimnya.
"jangan mencari yeo hwanwoong lagi mulai sekarang."
kedua netra wooyoung membesar.
cepat-cepat ia menelepon balik nomor anonim itu dan sama seperti pesan suara tadi, orang ituㅡjonghoㅡmemakai alat pengubah suara sehingga wooyoung tidak bisa mengenali suaranya.
"lo apain hwanwoong, sialan?!"
"tutup mulut lo kalo mau selamat."
"bangsat! gue tanya, lo bawa ke mana temen gue, hah?!"
"kkkk!"
alis wooyoung menukik ke tengah kala mendengar suara kekehan dari sang lawan bicara.
"kenapa lo segitu pedulinya? bukannya hal ini justru menguntungkan ya buat lo?"
"maksud lo?"
"kalo hwanwoong menghilang, salah satu saingan terkuat lo berkurang. otomatis peluang lo buat maju jadi perwakilan kompetisi dance sekolah jadi lebih besar."
deg!
"ㅡbukan begitu, jung wooyoung?"
wooyoung benci dirinya yang mendadak ragu dan membenarkan perkataan orang itu di dalam hatinya.
"kalo lo bersikap seolah nggak tau apa-apa, gue bakal biarin lo. toh, dari awal target gue cuma anak vocal."
"... anggep aja temen lo lagi apes. lagian siapa suruh sok jadi pahlawan."
wooyoung masih diam seribu bahasa.
benar. ini salah hwanwoong yang terlalu ikut campur dan bersikeras untuk menyelediki kasus ini tanpa memikirkan konsekuensinya.
pada akhirnya, wooyoung memilih untuk menjadi seorang pengecut dan mengikuti keegoisannya, hanya demi agar dirinya bisa menjadi perwakilan klub dance dalam kompetisi nanti dan lulus dari sekolah ini dengan selamat.
ㅡ
side story: wooyoung ver. [end]
KAMU SEDANG MEMBACA
corridor | ateez [✓]
Fanfiction「ᴄoᴍpʟᴇтᴇᴅ」 ❝ada dua peraturan yang harus ditaati di sekolah ini.❞ + mystery, short story + lowercase, semi baku ↳ started : 15.05.21 ↳ ended : 12.07.21