Halooo
Nice to meet you gayysssssJan lupa kasih vote dan komen ya, mari saling hargai dan mendukung
Okay, happy reading!
.
.
.
."E–e, who a–are you?" Chi Na bertanya terbata.
Pria berseragam hitam itu terkekeh ringan. "Santai saja, kami tidak akan mengapa-apakanmu," katanya.
Chi Na menggeleng tak percaya. Ia mundur, mengedarkan penglihatannya ke segala penjuru. Orang-orang Kvozde mengepungnya, sementara Mayor Griff dan tentara SEA sudah tidak ada.
"Di mana mereka?"
Pria itu mengrenyit, lalu menoleh ke kanan dan ke kiri seolah mencari seseorang yang dimaksud oleh gadis mungil di hadapannya.
"Siapa? Kami semua ada di sini," sahutnya enteng.
Chi Na menggeleng geram. Ia tak punya waktu untuk basa-basi seperti ini. "Anggotaku, bukan kalian!" seru Chi Na jengah.
Pria itu tertawa lepas. "Jangan terlalu galak, santai saja oke?" ujarnya.
Chi Na melempar tatapan dingin. Kedua tangannya mengepal. "Katakan di mana mereka?!" teriaknya.
Pria di hadapan Chi Na meletakkan jari telunjuk di depan bibir, mengisyaratkan untuk diam. "Jangan berisik. Asal kau tahu, orang-orang itu sudah dilumpuhkan. Astaga... aku tak menyangka prajurit SEA sangat lemah," kekehnya.
Iris Chi Na melebar. "Itu tidak mungkin!" sanggahnya. "Apa yang kau lakukan pada mereka?" Chi Na maju, mencengkram jaket pria itu dengan ekspresi wajah garang.
"Kau tidak ingin tahu, kujamin," sela orang itu seraya melepaskan diri.
"Wae? Kenapa aku tidak ingin tahu?" ketus Chi Na.
Pria yang mungkin berusia kisaran di angka tiga puluh itu mengibaskan tangan. Orang-orang Kvozde lain yang tadinya berkerumun otomatis membubarkan diri, pergi melanjutkan aktivitas lain. Kini hanya tersisa Chi Na, dirinya, dan dua orang bawahannya yang siap sedia dengan senjata laras panjang.
"Kau masih di bawah umur," sahut orang itu kemudian.
Chi Na tercengang. Mayor Griff jelas bukan orang sembarangan, dia adalah tentara senior SEA. Bukan hal mudah untuk mengalahkannya. Dan lagipula, jeda waktu tadi sangat pendek. Begitu topengnya lepas, lampu langsung menyala, dan mayor itu sudah menghilang. Kebetulan sekali hanya ia yang tertinggal. Bagaimana bisa itu terjadi hanya dalam hitungan detik?
Kemana orang-orang Kvozde ini menyembunyikan Mayor Griff dan prajurit lain SEA? Kenapa hanya ia yang disisakan?
Kenapa harus ia?!
"Ikutlah denganku, kau mau secangkir teh?" tawar orang itu. Dia memiringkan sudut badan, memberi akses bagi Chi Na untuk melihat pintu besar di belakangnya. Mungkin ruangan lain.
"Kenapa aku harus melakukannya?" tantang Chi Na, memberikan tatapan remeh.
Orang itu tertawa. Kabar itu ternyata bukan karangan. Cucu bungsu Lou Dan Seo memang mengagumkan. Entah dari segi fisik maupun dari karakternya. Dia gadis yang menarik.
"Karena kau terpojok kali ini, semua anggotamu telah kalah."
"Kenapa aku harus percaya pada omong kosong ini?"
"Karena kau tidak punya pilihan."
Chi Na terdiam, berpikir sejenak. Kali ini ia sudah tersudut. Kalaupun mencoba untuk melawan, ia tak akan menang. Ada lebih dari satu orang laki-laki dewasa di sini. Ditambah mereka bersenjata, akan sangat kecil kesempatannya untuk lolos.
KAMU SEDANG MEMBACA
FYS : C vs C [Slow Update]
Science Fiction[privat acak, follow me first] . . . . We will be enemies even to hell though_ ©